9 • Hospital²

193 10 0
                                    

HALO READERS !!!

Terimakasih banyak, jangan lupa komen dan vote !

~ Happy reading ~

• • •

Klek!

Kepala Jeonghan muncul dari balik pintu kamar Wonwoo. Wonwoo yang awalnya sedang menonton tv langsung menoleh dan tersenyum.

" Hyeong " panggil Wonwoo. Jeonghan pun masuk ke kamar Wonwoo diikuti dengan Sowon dan Chanwoo di belakangnya.

Jeonghan menuju ke samping bangsal Wonwoo, sedangkan Sowon dan Chanwoo memilih duduk di sofa.

" Rana mana hyeong ? " Tanya Wonwoo tanpa melunturkan senyumnya. Jeonghan yang mendengar pertanyaan Wonwoo pun tiba-tiba menjadi kikuk.

" R-rana lagi dirawat juga, tadi dia pingsan " ucap Jeonghan sembari menundukan kepalanya.

Senyum Wonwoo seketika meluntur, tapi ia berusaha tetap bersikap tenang.

" Kok bisa hyeong ? Memangnya dia kenapa ?"

" Dia pingsan tadi, soalnya dia belum makan siang. Badannya juga panas " ujar Jeonghan yang akhirnya jujur.

Tetapi reaksi Wonwoo tidak seperti yang Jeonghan pikiran. Ia kira, setelah Wonwoo mendengar pernyataannya, Wonwoo akan terkejut dan akan bersikap seperti di dalam drama yang Jeonghan tonton selama ini.

Tapi ternyata reaksi Wonwoo tidak separah itu. Memang sih, dari kecil Wonwoo terkenal dingin dan tidak pernah bersikap berlebihan. Jadi tidak heran juga.

" Tapi dia gapapa kan ? " Tanya Wonwoo.
Jeonghan mengangguk.

• • •

" Hhh.. " mata Rana terbuka sedikit demi sedikit.

Sinar lampu di ruangan itu menusuk matanya. Silau, namun Rana mencoba untuk membiasakan kornea matanya untuk menerima cahaya itu.

Setelah berhasil membuka matanya, Rana menoleh ke arah kanan dan kirinya. Ia menahan rasa sakit yang masih melekat di kepalanya. Ia juga merasakan perutnya sudah berteriak kelaparan.

Ia berniat menekan bel yang ada di samping bangsalnya agar dokter datang memeriksanya. Atau mungkin, memberinya makan ?

Rana memang sangat lapar. Tapi belum sempat menekan tombol berwarna coklat tua itu, terdengar suara ketukan pintu.

Lalu kenop pintu bergerak turun, dan pintu terbuka lebar memperlihatkan seorang lelaki yang duduk di atas kursi roda dengan seseorang yang mendorongnya dari belakang.

Mata Rana terbuka lebar saat melihat Wonwoo mendekat dengan Jeonghan yang mendorong kursi roda itu.

" W-wonwoo ? Kamu udah sadar ?" Ucap Rana yang masih terkejut.

Wonwoo mengangguk. Setelah menutup pintu, Jeonghan mendorong kursi roda hitam itu ke sebelah bangsal Rana.

" Baguslah, kamu juga sudah sadar" ujar Wonwoo.

" Wonwoo" panggil Rana.

Wonwoo mengangkat kedua alisnya menunggu lanjutan kalimat yang keluar dari mulut Rana.

Rana masih bingung, apa dia harus mengatakan hal seperti ini sekarang ? Apakah waktunya tepat ?

" Kenapa ?" Ujar Wonwoo tak sabar.

"Aku–" Wonwoo kembali mengangkat alisnya.

" Aku lapar " ujar Rana sembari menggigit bibir bawahnya, lalu ia tersenyum lebar menunjukan deretan gigi putihnya.

" Padahal sudah tegang " sela Jeonghan.

Wonwoo terkekeh kecil. "Ke kantin yuk,  kamu belum makan" usulnya.

Rana mengangguk menyetujui. Lalu duduk di atas bangsal dan menurunkan kedua kaki nya. Berjalan sambil menggenggam tiang infus yang ada di sebelah bangsalnya.

" Yuk ! "

• • •

" Mmm..ebnwak bpangwet"

Wonwoo lagi-lagi terkekeh.

" Abisin dulu makanannya yang di mulut. Baru ngomong Rana.. ".

Rana pun segera mengunyah makanannya lalu menelannya hingga mulutnya yang tadinya penuh menjadi kosong.

" Ini enak banget ! " ucap Rana sembari menunjuk makanan yang ada di depannya, lalu menyodorkans dua jari jempol ke arah Wonwoo.

"Aku mengganggu ya ?" Ujar Jeonghan tiba tiba.

Berniat untuk menggoda pasangan kekasih itu. Sowon dan Chanwoo pulang lebih dulu karena Chanwoo sudah rewel dan lelah.

Agar bisa beristirahat dengan nyaman, Jeonghan meminta Sowon untuk pulang saja. Akhirnya jadilah mereka hanya bertiga sekarang.

Rana tertawa. " Hahaha, tidak kok. Aku sekarang udah semangat lagi karena Wonwoo udah sadar"

"Ya ya, Sudah. Ayo lanjut makan" final Jeonghan.

Mereka melanjutkan makannya hingga habis. Beberapa kali mereka juga berbincang santai. Jeonghan juga izin kepada Wonwoo untuk tinggal sementara di rumahnya.

Dan tentu saja Wonwoo mengizinkan. Lagipula mereka jarang bertemu, sekalian berkumpul dan meramaikan rumah.

• • •

Is This Happy Ending ? || ft. Wonwoo Jeon ✓[ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang