20 • Wheelchair

119 6 0
                                    


Hoshi pun menoleh mengikut arah pandang Rana.

" Ada apa Rana-ya "

" K-kau. I-im Y-yaeun ?! "

" K-kau istrinya Wonwoo ? "

Rana mengangguk. Hoshi hanya menatap kalian bingung.

" Kalian sudah kenal ? "

Rana mengangguk. " D-dia man-- "

" Saya bawahannya Pak Jeon. "

Hoshi manggut manggut mengerti. Berbeda dengan Rana yang menatap Yaeun misterius.

Tak lama, terdengar suara dering telepon yang berasal dari handphone Rana. Perempuan itu mengalihkan pandangannya ke handphone dan membaca tulisan 'Jeonghan oppa '.

Dengan cepat ia mengusap layar handphone nya tanda menerima panggilan itu. Rana juga menggerakkan mulutnya memberi isyarat bahwa dirinya akan menjauh sebentar dari Hoshi dan Yaeun.

Hoshi mengangguk dan Rana pun keluar dari ruangan.

" Dimana anak anda ? "

Yaeun langsung mengalihkan pandangannya ke Hoshi, " sudah aku antar ke rumah dan sedang istirahat sekarang. Terimakasih banyak. Aku tidak tahu harus membalas kebaikan mu seperti apa".

" Sudahlah bu. Lupakan saja. Saya tak butuh imbalan".

Selang beberapa menit setelah perbincangan mereka terhenti, Rana kembali masuk ke dalam ruangan dan terlihat lebih terburu-buru.

Ia dengan cepat memasukan handphonenya ke dalam tas miliknya yang sedari tadi ia titipkan di nakas Hoshi.

" Hoshi-ya. Aku buru buru. Jeonghan oppa dan Wonwoo akan siap-siap operasi sekarang. Aku harus menemani mereka. Jika urusanku sudah selesai, aku akan kesini lagi. Janji. " Titah Rana.

Hoshi tersenyum, " Baiklah. aku doakan semoga operasi nya lancar. "

Rana tersenyum lalu mengangguk, " terimakasih. Aku pergi sekarang. Sampai jumpa " Rana pun bergegas keluar ruangan lalu pergi ke ruang inap Wonwoo yang sudah tak ada siapapun disana.

Rana pikir Jeonghan dan dokter Do ah sedang siap-siap dan Wonwoo akan di bawa ke ruang operasi dengan suster.

" Oh ? Rana-ya. " Panggil Wonwoo

" Wonwoo-ya. Fighting ! " Ucap Rana sembari mengepalkan tangannya di udara.

Wonwoo tersenyum simpul lalu mengangguk. Rana yang sedari tadi masih di ambang pintu pun masuk dan mendekat pada bangsal Wonwoo.

Pria dengan pakaian yang sudah di ganti itu hanya menatap istrinya yang semakin lama semakin mendekat.

Rana menundukkan tubuhnya lalu memeluk erat Wonwoo.

" Semangat Wonwoo. Aku tidak akan pergi kemana-mana sampai operasi selesai. " Ucap Rana yang masih menempel kan dagunya pada bahu Wonwoo.

Tangan Wonwoo pun terangkat mengelus pelan surai legam khas milik Rana.

" Iya Rana. Terimakasih. "

Belum juga adegan pelukannya selesai, seorang suster dengan pakaian di balut kain hijau masuk.

Rana langsung melepaskan pelukannya dan menatap sang suster. " Tolong berikan yang terbaik suster ".

Sang perawat hanya tersenyum ramah lalu mengangguk sebelum akhirnya mendorong bangsal Wonwoo dibantu dengan perawat pria lainnya.

Rana menatap bangsal Wonwoo yang semakin lama semakin menjauh dan tak bisa lepas dari satu kalimat yang terus berputar di benaknya.

"Cepat sembuh Wonwoo-ya !"

Is This Happy Ending ? || ft. Wonwoo Jeon ✓[ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang