19 • Hoshi

117 7 0
                                    

Sesuai janjinya, Hoshi akan mengunjungi Rana di rumah sakit. Lebih tepatnya, mengunjungi Wonwoo dan menemani Rana, sekalian berbincang dengan Jeonghan.

Hari ini ia membawa mobil hitamnya. Yah, walaupun tangannya kirinya tidak bisa digunakan dengan baik, tapi tangan kanannya masih bisa bergerak dengan lancar bukan ?

1 jam di perjalanan, mobil hitamnya itu membawanya ke rumah sakit. Ia memasuki area basement lalu memarkirkan mobilnya disana.

Setelah ia keluar dari mobil, ia melihat seorang anak perempuan yang sedang berdiri membawa boneka kelinci.

Ia juga melihat sebuah mobil sedang melaju ke arahnya dan terlihat dari luar kaca sang pengemudi sedang bermain gadget.

Mobil itu semakin mendekat, sedangkan si anak perempuan tak menyadari itu.

Hoshi dengan mata sipitnya itu, dan dengan seluruh kepanikannya ia pun berlari ke arah sang anak perempuan.

" AWAS !!!! "

BRUGHHHHH !!!!!

Tangan Hoshi memang berhasil menyelamatkan tubuh sang anak, tapi tidak dengan tubuhnya.
Badan Hoshi tergeletak begitu saja.

" Ah ! Ya tuhan ! " Seorang perempuan berlari ke arah anaknya dan memeluknya.

" Kau tak apa nak ? " Tanya sang ibu khawatir.

Sang anak mengangguk lalu tangan kecil nya menunjuk Hoshi yang sudah tidak sadarkan diri lagi. Perempuan itu menutup mulutnya dan dengan cepat menarik anaknya untuk mendekat pada Hoshi.

" Saya pelakunya. Saya sudah panggilkan suster di dalam dan mereka akan kesini membawa bangsal. "

" Baiklah. "

Perempuan itu menatap Hoshi miris. Dengan tangan yang berbalut gips saja, ia rela menyelamatkan nyawa anaknya.

Tak lama kemudian, perawat datang membawa bangsal hitam lalu perawat laki laki mengangkut tubuh Hoshi dan menidurkannya di atas bangsal.

Mereka semua ikut masuk ke dalam rumah sakit, mengantarkan Hoshi.

• • •

Wonwoo sedang bahagia hari ini. Do ah bilang, ia akan di pindahkan ke ruang rawat inap hari ini dan dengan arti ia akan memiliki lebih banyak waktu bersama Rana.

Do ah masuk ke dalam ruang ICU nya di ikuti dengan dua perawat lainnya. Mereka memeriksa kondisi tubuh Wonwoo dan satu di antara mereka, mengurus alat infus yang akan ikut serta dipindahkan ke ruangan baru.

Setelah semuanya siap, bangsal Wonwoo bergerak keluar ruangan, dan di bawa ke lantai atas menggunakan lift.

Tentu saja, tidak mungkin menggunakan tangga. Bukannya di pindahkan ke ruang VIP, tapi Wonwoo malah akan di pindahkan ke peti mati.

( Maaf kan Author pren. Anggap saja kata kata diatas ngga ada. Lagian sekali² kita bercanda pren. Jangan tegang² amat yakan ? Lanjot ! )

Rana tidak ikut serta di samping Wonwoo karena ia harus melunasi administrasi perwatan ruangan Wonwoo selama di VIP.

" Terimakasih " ucap Rana pada sang perawat di balik meja resepsionis.

Sang perawat dengan ramahnya mengangguk dan dilengkapi dengan senyuman manis membuat nya terlihat sangat manis.

Rana berbalik dan memasukan black card miliknya ke dalam dompet dan memasukan dompetnya ke dalam tas.

GREK GREK GREK

" Permisi, darurat. Jangan di tengah jalan, permisi. "

Rana reflex menoleh saat melihat bangsal hitam disana dengan lima orang mengelilingi bangsal.

Is This Happy Ending ? || ft. Wonwoo Jeon ✓[ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang