22 • Misunderstanding²

90 7 0
                                    

Hari ini Jeonghan, Sowon dan Chan pamit pulang. Jeonghan juga sudah mendapat izin dari dokter Do ah untuk pulang.

Ya, sekarang bangsal yang ada di sebelah Wonwoo sudah tak berpenghuni lagi. Alias sudah kosong tanpa orang yang berbaring disana.

Wonwoo menghela nafasnya. Mual yang sedari tadi mengikatnya, tidak hilang hilang. Ia juga terlalu lemas untuk berjalan ke kamar mandi sendiri.

Rana, ia bilang akan ke toko roti untuk camilannya selama menemani Wonwoo.

Rambut Wonwoo juga tidak berhenti lepas. Ini adalah efek samping donor sumsum tulang belakang, begitu kata dokter.

Wonwoo pun berniat menahan mualnya sebentar lagi, sebelum akhirnya Rana datang membawa kantung kertas yang penuh dengan roti. Ia juga membawa kantung berisi air mineral di tangannya.

" Aku sudah kembali " ucapnya sembari meletakkan barang-barang itu di atas sofa. Wonwoo hanya mengikuti arah Rana pergi.

"Rana-ya "

" Eum ? Ada apa ?" Tanya Rana sebelum menoleh ke arah bangsal.

" Antar aku ke kamar mandi. "

" Oh. Kau ingin buang air kecil ? "

Wonwoo menggeleng.

" Lalu ? "

" Aku mual. "

Rana terdiam sebentar sebelum menjawab, " kau diam saja di situ. Muntah di plastik saja. "

Rana pun mengeluarkan 10 bitol air mineral yang tadi di belinya. Lalu memberikan plastiknya ke Wonwoo.

Kalian tahu bagaimana rasanya ketika mual, dan di depan kalian ada plastik ? Ya, seperti itu. Wonwoo pun muntah di sana, dengan tangan Rana yang memijit atau menepuk pelan tengkuk Wonwoo.

" Hhhh . . " Setelah selesai, Rana mengikat plastik tersebut lalu membuangnya ke tempat sampah sebelum berjalan mengambil air minum untuk Wonwoo.

" Ini " ucap Rana sembari menyodorkan satu botol air mineral yang tutup nya sudah terbuka.

Wonwoo tak bersuara melainkan langsung meneguk air tersebut hingga tinggal setengah.

Ia menyerahkan botol itu kembali pada Rana, lalu perempuan itu meletakan nya di atas nakas.

" Maaf membuatmu jijik "

" Tak apa. Aku tidak terlalu jijik dengan hal seperti itu. Lupakan dan istirahatlah. Kau harus tidur. "

Wonwoo mengangguk lalu menyender di ranjangnya yang masih setengah duduk. Rana dengan inisiatif memindahkan ranjangnya menjadi posisi tiduran.

" Aku akan pergi ke kamar Hoshi sebentar. Aku sengaja beli banyak roti untuk membaginya juga. Plastik aku taruh di meja. Aku pergi sekarang ya. " Ucap Rana pada Wonwoo yang masih membuka matanya, lalu mengecup kening Wonwoo singkat.

" Dimana kamar Hoshi ? "

" Di lantai atas kamar nomor 557. " Ucapnya sebelum pergi menghilang dari pandangan Wonwoo yang perlahan menutup matanya.

Rana berjalan ke kamar Hoshi yang tak jauh dari sana. Ya, walaupun harus naik satu lantai.

Rana sampai di sana lalu mengetuk pelan pintu kamar Hoshi sebelum mendengar suara Hoshi. Ia masuk dan melihat Hoshi yang tengah memainkan gadgetnya.

Enyah ada apa disana tapi sepertinya Hoshi terlihat sangat fokus.

" Hoshi-ya. Aku datang."

Hoshi yang mendengar suara Rana langsung mendongak dan menyimpan handphone nya baik baik di atas nakas.

Is This Happy Ending ? || ft. Wonwoo Jeon ✓[ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang