24 • Sobbing

70 5 0
                                    

Disinilah Rana. Duduk di taman rumah sakit lantai dasar.

Sedari tadi ia terus berusaha menyeka air matanya yang tak bisa berhenti turun tapi hasilnya nihil. Butiran air terus turun melewati pipinya yang mulai memerah tanpa seizin sang empunya.

Isakan tangis Rana membuat beberapa pasang mata memperhatikannya.

Sampai akhirnya, sebuah kursi roda mendekat.

Rana mendongak lalu menatap Wonwoo yang sudah ada di depannya dengan Yaeun yang mendorong kursi roda Wonwoo.

" Rana-ya . Ini salah paham. Ini ngga sep-- "

" Ini buka salah paham nu. Aku lihat di depan mata ku sendiri, SEPERTI KAMU LIHAT AKU DI DEPAN MATAMU SENDIRI. Rasanya sakit nu. Kamu memang ngga tahu yang sebenarnya terjadi antara aku dan Hoshi tadi. Tapi kamu berasumsi kalau aku cium dia. TAPI NYATANYA KALIAN JUGA LAKUIN ITU. " Ucap Rana dengan penekanan dan masih di selangi isakan.

Wonwoo menghela nafasnya, tangannya naik ke pipi Rana lalu mengusapnya pelan, menghilangkan jejak air mata Rana.

Dengan cepat Rana menepis tangan Wonwoo.

" Rana-ya. Aku tahu aku salah. Aku percaya kalau aku salah paham sama kamu. Maafin aku dan percaya sama aku kalau kamu juga salah paham sama aku. " Ucap Wonwoo berusaha meyakinkan Rana.

Rana tak menggubris Wonwoo melainkan memilih meninggalkan Wonwoo dan Yaeun lagi.

• • •

" Halo anak cantik. Nama mu siapa ? " Ucap Hoshi sembari menggerakkan boneka kelinci kesayangan Jaeyi.

Jaeyi mendengus melihat kelakuan Hoshi yang duduk di depannya, " Om, dia kan sahabat aku. Dia tahu nama ku dari aku kecil. " Ujarnya sembari melipat tangannya di depan dada.

Mendengar cibiran Jaeyi yang savage itu, Hoshi garuk tengkuknya yang tak gatal.

" Iya juga ya. "

Belum sempat Hoshi kembali berjuang meluluhkan hati Jaeyi yang sedari tadi tidak cocok dengannya, seseorang membuka pintu kamarnya dengan kasar membuat dua pasang mata menoleh terkejut.

" Rana-ya ada apa ? " Tanya Hoshi yang ikut panik dengan kedatangan Rana tiba tiba. Terlebih lagi dengan cara yang termasuk mengejutkan, dan wajah yang masih sembab juga lengket akibat air mata.

Rana terkejut melihat anak kecil di atas bangsal Hoshi. Ia dengan cepat menghapus jejak air matanya lalu masuk ke kamar Hoshi lebih dalam lagi setelah menutup pintu.

Ia kemudian duduk di sofa dan terdiam begitu saja tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

Hoshi dan Jaeyi masih terkejut dengan Rana. Mereka masih menatap Rana yang melamun. Sebelum akhirnya Rana merasa risih.

" Ada apa ? Lanjutkan saja. Aku hanya menumpang sementara. " Ucap Rana.

Hoshi dan anak perempuan itu langsung mengalihkan pandangannya dan kembali berhadapan. Mereka bermain dalam arti berpura pura rukun, karena bahkan selama Yaeun pergi Jaeyi tidak pernah bermain dengan Om yang tidak absurd ini.

Rana menghela nafas perlahan berusaha menenangkan kan dirinya dengan kejadian baru yang menimpanya.

Sementara itu Hoshi dan Jaeyi terus berpura-pura rukun dan bermain bersama hingga seseorang mengetuk ke kamar Hoshi.

Tiga pasang mata menoleh menatap ke arah pintu putih itu sebelum Hoshi menyuruh orang di balik pintu itu masuk.

" Permisi " seseorang berpakaian perawat mendongakkan kepalanya, mengintip ke dalam kamar sebelum badannya pun ikut masuk. Walaupun ia tetap berdiri di ambang pintu.

Is This Happy Ending ? || ft. Wonwoo Jeon ✓[ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang