16

2.7K 235 35
                                    

Warning : bxb, yizhan, mpreg, no edit, Miss typo, don't like don't read.

Karena tingginya peminat nih cerita akhirnya setelah bertapa 7 hari 7 malam di gunung Wuhan saya memutuskan untuk melanjutkan cerita saya (alias ga jadi unpub dan masih jadi konsumsi umum kalian).

Saya cinta readerss😘😘🌸🌸🌸🌸, terima kasih buat yang selalu nyemangatin.













Selamat membaca,,,,













Baca doang vote komen kagak, malesin ☺️☺️☺️☺️🙏🙏🙏 canda sayang canda.











Tanpa banyak kata, selamat menikmati.
















Haikuan dan Acheng sampai di sekolah bocah manis itu, tapi Acheng sedari tadi hanya melipat tangan dengan muka cemberut imut memalingkan wajah menatap pemandangan sepanjang jalan.

Membuat Haikuan terkekeh maklum, yah kalau dia tak bilang ke orang tua Acheng nanti dikira dia bukan orang yang bertanggung jawab karena meminta anak orang menjadi pacar tanpa di ketahui orang tua Acheng, meski banyak yang seperti itu tapi itu bukan gayanya memacari anak orang tanpa di ketahui orang tua nya.

Setidaknya setelah memberi tahu orang tua Acheng membuat Haikuan jadi tahu kalau hubungan mereka mendapat restu atau tidak, dan mungkin akhir pekan nanti dia akan membawa Acheng untuk dikenalkan pada orang tuanya yang berada di Chengdu.

"Dengar Acheng, aku baru kali ini menyatakan perasaan pada seseorang, dan berpacaran tanpa diketahui orang tua kita bukan lah gaya ku, karena aku ingin tahu apakah kita direstui atau tidak dengan orang tua kita, lagi pula kalau sudah di ketahui orang tua kita bukan kah akan membuat kita bebas bertemu." Kata Haikuan dengan lembut menarik dagu Acheng membuat bocah manis itu menatap wajah Haikuan yang tersenyum teduh.

"Iya ge, tapi aku malu kau tahu." Lirih Acheng membuat Haikuan mengerti setidak nya bocah itu bukan kesal karena tidak mau hubungan mereka di ketahui oleh orang tua Acheng tapi karena terus di goda kakaknya.

Acheng keluar dari mobil Haikuan dengan perasaan sudah tak kesal lagi, tapi sebelum masuk ke gedung sekolahnya Acheng sempat mendapat kecupan di dahi dan ucapan semangat dari Haikuan membuat moodnya membaik.

🌸🌸🌸🌸🌸

Sekolah usai tepat pukul 2 siang, Zhan keluar kelas bersama Jili dengan wajah lelah karena tadi guru memberi ujian di sepanjang mata pelajaran dan membuat mereka terlambat keluar kelas.

Mereka berdua berjalan bersama menuju parkiran depan dimana disana sudah terdapat Yibo dengan wajah bosan menunggu kesayangannya keluar.

"Bunny kenapa wajahmu begitu kusut sayang?" Tanya Yibo melihat wajah lesu Zhan.

"Zhan lelah Gege, tadi laoshi memberi banyak ujian, laoshi bilang untuk latihan. " Kata Zhan lemas.

Yibo memeluk kesayangannya itu dan mencoba menghibur Zhan.

"Supaya Zhan bersemangat lagi, bagaimana kalau kita pergi ke taman anggap saja ini sebagai kencan kita juga, bagaimana?" Tawar Yibo.

Zhan yang mendengar mendongak kan kepala menatap Yibo berbinar, kini dia merasa bersemangat lagi.

Sedangkan Jili yang sedari tadi ada di antara mereka memutar mata malas, kenapa sih dia selalu jadi nyamuk di antara pasangan yang sedang kasmaran, dari pada dia seperti orang ke tiga disini lebih baik Jili pulang sendiri saja, lalu menuju game center favoritnya, pikir Jili.

Zhan oh zhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang