🦋 hint 「ヒント」

857 146 18
                                    

Happy Reading (*''*)

Kana memijit pelipisnya pelan menggunakan kedua tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kana memijit pelipisnya pelan menggunakan kedua tangannya. Rasanya kepalanya nyaris pecah begitu mendengar penjelasan dari seorang pria setengah baya seumuran sama papanya.

Begitu juga dengan ketiga pemuda lain yang juga mersakan kepalanya nyut-nyutan mau meledak. Bahkan Abin melongo nggak habis pikir dengan apa yang baru dikatakan oleh orang itu. Mari sebut saja orang itu dengan om Yogi.

Om Yogi ini merupakan salah satu anggota dari agent detektif kepercayaan keluarga Cahyadi.

Semalem Kara baru inget kalo mereka masih ada om Yugi untuk mengusut kasus ini. Bukannya nggak percaya sama tim kepolisian tapi melalui om Yogi seenggaknya mereka akan lebih tau secara rinci.

"Kita bisa tau nggak siapa yang punya mobil itu?" Tanya Kana mendongak setelah sebelumnya menunduk merasakan kepalanya yang nyut-nyut.

Om Yogi tampak berpikir sebentar sebelum akhirnya menjawab pertanyaan dari Kana. "Bisa aja, kasih waktu om sampai besok ya?"

Ketiga Cahyadi beserta Abin mengangguk.

Berdasarkan penyelidikan om Yogi melalui cctv toko yang kebetulan nyala di sekitar tkp, mobil yang menabrak Samira kemarin menghilang begitu saja. Yang ada cuma truk boks berwarna kuning yang keluar dari area itu menuju jalanan kota.

Om Yogi sempat membagikan potongan video dari cctv toko yang menghadapkan ke jalanan. Dari toko inisial C mobil itu masih ada, hingga hanya dalam hitungan sekitar 10 detik di cctv toko J mobil itu menghilang begitu saja. Sedangkan jarak antara toko C dan toko J tidak begitu jauh.

"Om tadi bilang kan sementara masih ngecek cctv toko-toko di sebelah kiri kan?" Tanya Kara, di kepalanya saat itu sudah muncul banyak dugaan-dugaan mengenai hilangnya mobil berwarna hitam tersebut.

Om Yogi mengangguk membenarkan. "Iya, besok om dan tim berpencar untuk menemukan setiap detail yang berhubungan dengan kasus ini."

"Mungkin nggak sih om kalo mobil itu masuk ke truk?" Tiba-tiba Juna bersuara. Menambah dugaan Kara sebelumnya.

Abin lantas menjentikkan jarinya. "Bisa aja, iya kan om?"

"Iya bisa aja, mobil itu juga mengarah ke jalanan kota besar." Om Yogi membenarkan.

"Mungkin baru bisa dipastikan kalo kita udah tau kemana tujuan truk itu." Sambung om Yogi.

Keempat pemuda itu lantas mengangguk paham, kini di kepala para pemuda itu menduga-duga siapa dalang dibalik hal keji seperti ini. Apa motif sebenernya orang itu melukai Samira.

[i] JODOH WASIAT UTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang