Happy Reading
"Ti, Windi boleh kan ya nikah sama cucunya kaisar Jepang?" Pertanyaan tersebut terlontar dari belah bibir Windi di tengah-tengah sesi makan malam bergilir dari rumah ke rumah yang dilakuin rutin setiap malam sama Uti Tina.
"Kana kemana?" Bukannya menjawab pertanyaan dari Windi, Uti justru nanyain hal yang nggak perlu ditanyain.
Windi lantas mendengus pelan, nggak berani kalo keras entar ditempeleng pake emas batangan punya papanya bakalan pingsan. "Biasalah Uti, mbak Samira udah sadar. 24/7 harus siap sedia." Begitu jawab Windi.
Sedangkan Jefri sama Rosa cuma menggeleng pelan melihat komuk putrinya malam ini.
"Kamu inget nggak waktu kecil kamu dimana?" Tanya Uti tiba-tiba membuat Windi mengernyit heran. "Pertanyaan aku tadi belum Uti jawab."
Uti Tina minum dulu abis itu menoleh membalas tatapan Windi. "Jawab dulu, nanti bakalan Uti jawab kok."
Selanjutnya Windi tampak mengingat-ingat dimana dia waktu masih kecil, beberapa potongan memori terlintas begitu saja di kepalanya. "Em...Australia? Melbourne kan Pa?" Tanyanya beralih pada sang Papa yang sedang menyeruput kopinya.
Jefri mengangguk sebagai jawaban. "Iya betul."
"Tau nggak kenapa kamu nggak disini bareng Cahyadi yang lain?" Lanjut Uti bertanya.
Windi menggeleng pelan. Ini antara ingatan dia lemah atau emang dia pernah amnesia waktu kecil? Beneran lupa soalnya.
"Coba diinget-inget lagi." Ucap Uti pelan.
"Ngapain Uti? Kan udah masa lalu, sekarang aku udah sama Cahyadi yang lain." Windi mengkesel tapi lagi-lagi nggak berani ngungkapin kekesalannya itu. Berhadapan sama pemegang tahta tertinggi di Cahyadi nggak bisa sembarangan asal meledak.
Uti lantas tertawa kecil sebelum kembali mengucapkan kalimatnya. "Kakak kamu dulu tiap Uti kesana terus Uti ajak balik kesini nggak mau. Kamu juga."
"Hah? Masa sih? Kok aku nggak inget?" Windi kebingungan sendiri, harusnya potongan memori masa kecil bisa diinget lagi kan? Masa ini nggak ada yang Windi inget sama sekali.
"Iya nggak inget soalnya kamu masih dua tahunan." Sahut Rosa sembari beresin piring-piring bekas makan malam kala itu.
"Terus Ti? Gimana kok bisa balik kesini lagi?" Tanyanya penasaran sambil geret kursinya biar bisa lebih deket sama Uti yang duduk di sebelahnya.
"Pas Kana umur 7 tahun ada aksi demo besar-besaran disana, fasilitas umum dirusak, banyak orang tewas dan itu yang bikin kakak kamu minta balik kesini dan nggak mau nginget-nginget kejadian hari itu bahkan balik kesana lagi." Jelas Uti membuat Windi secara perlahan memutar memori masa kecilnya yang sepenggal demi sepenggal muncul di dalam kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] JODOH WASIAT UTI
Fanfic[On Going] ❝Kalian Uti jodohin sama cucu sahabat-sahabat Uti!❞- Uti Tina. ❝Hah?❞- Kara, Kana, dan Juna. Published: 210527