Selamat Membaca~
"Salma mau batalin perjodohan ini." Seluruh pasang mata yang ada di private room restoran terkenal itu tertuju pada Salma yang sedang menunduk dan mengepalkan tangannya kuat-kuat.
Di sisi lain Kara membulatkan matanya tanpa bisa mengeluarkan sepatah kata apapun, ini terlalu mendadak dan tentu dia nggak akan siap untuk ini semua.
"Salma?" Oma Salma menanggil untuk memastikan kebenaran dari sepatah kata yang diucapkan oleh cucunya.
Salma mendongak, membalas tatapan penuh tanya sang Oma yang duduk tepat di depannya. Salma mengangguk pelan dan beranjak meninggalkan ruangan tersebut tanpa menghiraukan panggilan semua orang yang ada disana. Entahlah tiba-tiba Salma merasa kacau atas kejadian yang menimpanya selama beberapa hari terakhir.
"Biar Kara aja yang ngejar." Ujar Kara, kala mendapati papanya Salma hendak beranjak menyusul putrinya.
Dengan langkah panjang dan cepat, Kara menyusul Salma. "Sal? Lo nggak serius kan?" Tanyanya saat berhasil mencekal pergelangan tangan Salma di area basement.
Salma lantas mengusap cairan bening yang ada di pipinya kemudian menoleh. "Bukannya ini yang lo mau? Lo nggak mau kan dijodohin sama gue?"
Kara menggeleng kukuh. Awalnya emang bener Kara nggak mau menghabiskan sisa hidupnya sama cewek modelan kek Salma ini. "Nggak. Lo salah paham Sal—
"Lagian udah cukup bukti kan? Dia hamil anak lo, bahkan hasil tes DNA pun udah beberin faktanya. Jadi buat apa lagi lo maksa nerima perjodohan ini?" Potong Salma cepat. Terlepas dari apapun alasan Kara yang berubah pikiran, Salma nggak peduli.
Kara terdiam, kemudian cowok maskulin itu menghela napas beratnya. Tepat dua hari sebelum pertemuan Cahyadi dan Darmawan, hasil tes DNA yang dilakuin sama Yura tempo hari lalu hasilnya positif dan cocok sama DNA-nya Kara.
Awalnya Kara nggak terima karena dia merasa nggak pernah melakukan hubungan semacam itu sama Yura. Kara juga bingung kenapa bisa hasilnya cocok sama DNA miliknya, berkali-kali dia nanyain dan protes tentang hal ini ke mami direktur. Tapi mami bilang kalo itu hasil finalnya.
"Lagian kita nggak saling cinta kan?" Sambung Salma sembari sekuat tenaga menahan lelehan air matanya.
Kara yang semula menunduk lantas mendongak dengan cepat. "Lo salah—
Belum sempat Kara menyelesaikan kalimatnya, Salma dengan cepat membalikkan badannya meninggalkan Kara sekali lagi.
"Sal? Dengerin gue dulu! Lo nggak bisa kayak gini Sal!! Sal? Salma?" Kara pantang menyerah dan tetap ngejar Salma yang semakin mempercepat langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] JODOH WASIAT UTI
Fanfic[On Going] ❝Kalian Uti jodohin sama cucu sahabat-sahabat Uti!❞- Uti Tina. ❝Hah?❞- Kara, Kana, dan Juna. Published: 210527