🦋 Ceritanya Haris

551 96 9
                                    

Selamat membaca ✌︎('ω'✌︎ )

Samira membuka matanya perlahan, objek pertama yang dia tangkap kala itu adalah Kana yang sedang menatapnya dengan penuh kekhawatiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samira membuka matanya perlahan, objek pertama yang dia tangkap kala itu adalah Kana yang sedang menatapnya dengan penuh kekhawatiran. Mendadak ingatan Samira berputar ke kejadian beberapa saat yang lalu sebelum akhirnya dia kehilangan kesadarannya.

"Kei?" Kana segera memeriksa keadaan Samira begitu sadar ketika Samira sudah mendapatkan kesadarannya kembali.

"Kamu nggak papa kan?" Tanyanya khawatir. Selang beberapa saat Windi pun masuk kedalam ruangan bernuansa putih tersebut.

Samira bergeming menatap Kana dengan tatapan yang nanar. "Kamu tau kan?"

Kana segera menundukkan kepalanya lalu mengangguk pelan membuat Samira seketika menghela napas beratnya perlahan. "Kenapa ngga bilang?"

"Aku punya alasan Kei." Jawab Kana masih menunduk.

Samira perlahan berusaha bangkit dari posisi sebelumnya dibantu dengan Windi. "Kenapa? Kamu takut aku benci sama dia? Atau takut aku bawa masalah ini ke jalur hukum?"

Kana terdiam selama beberapa saat. Bahkan untuk sekedar mengangkat kepalanya untuk membalas Samira, Kana pun enggan. Kana merasa penyebab Samira kecelakaan adalah dirinya dan Kana pasti akan ikut bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi pada Samira.

Tanpa Kana duga Samira mengusap pipinya yang sedikit kurus dengan pelan membuat Kana mau tak mau membalas tatapan teduh perempuan cantik di depannya ini. "Na, aku nggak benci sama dia. Sekalipun aku tau penyebab aku jadi begini karena dia, aku udah maafin dia."

Kana spechless begitu juga dengan Windi yang ada di dalam satu ruangan yang sama. "Nggak salah denger nih gue?" Batin Windi.

"K-Kei—

"Itu juga bukan kehendak Lia Na, dia nggak tau apa-apa. Dia punya alter yang benci sama aku. Tapi aku ngga papa kok. Tanpa kecelakaan itu mungkin kamu nggak akan seperhatian ini sama aku, atau mungkin kamu nggak pernah inget kalo kita pernah ketemu di masa lalu."

Kana dan Windi spechless part 2. Kakak beradik itu kompak mikir, gimana bisa ni orang mikirnya kaya gitu? Aneh.

"Tolong ya bilangin ke mama, aku nggak papa. Jangan sakitin Lia, jangan beratin Lia. Dia nggak salah." Lanjutnya semakin membuat Kana mengerutkan dahinya bingung dan penuh banyak pertanyaan yang melintas di kepala pada saat itu juga.

"Lia baik, dan dia masih punya masa depan. Jangan hancurin masa depan Lia ya?" Ucap Samira sembari tersenyum teduh. Bukan tanpa alasan Samira berucap seperti itu. Beberapa saat yang lalu Samira jelas denger sendiri kalo Sang mama akan membawa masalah kecelakaan Samira ke jalur hukum untuk meminta pertanggung jawab atas kecelakaan yang di sengaja kala itu.

Samira sendiri seketika langsung membalikkan posisinya ke posisi Lia kala itu. Jika mamanya membawa kasus itu ke jalur hukum maka kemungkinan Lia akan terjerat kasus pembunuhan berencana dan bahkan mungkin akan mendapatkan hukuman penjara seumur hidup.

[i] JODOH WASIAT UTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang