🦋 Random things

505 86 17
                                    

Selamat Membaca

Kondisi jalanan siang itu cukup sepi, Juna menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah Rachel sama Yoga di sampingnya buat nyusulin Hana dan juga Karina yang secara sengaja menemani gadis manis bermata boba tersebut di rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kondisi jalanan siang itu cukup sepi, Juna menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah Rachel sama Yoga di sampingnya buat nyusulin Hana dan juga Karina yang secara sengaja menemani gadis manis bermata boba tersebut di rumahnya.

"Lo beneran mau nikah?" Tanya Yoga pada sahabatnya.

Juna mengangguk yakin sembari fokus ke jalanan yang ada di depannya. Tanggal nikahan udah ditentukan dan itu kurang lebih satu bulan lagi. Temen-temen Juna kebanyakan emang rada kaget, tapi kalo itu Juna keknya mereka memaklumi karena lebih cepat akan lebih baik.

"Nggak percaya amat lo kalo gue mau nikah." Balas Juna terkekeh pelan.

Yoga menghela napasnya sebentar lalu menyugar rambut kecoklatannya ke belakang membuat cowok yang sering disebut-sebut jelmaan anime negri sakura itu menjadi lebih gwanteng berkali-kali lipat. "Secepat itu? Terus Hana?"

Juna segera menoleh dengan tatapan bingung ke sahabatnya ini. "Maksud lo?"

"Gue pikir keknya Hana apes banget dapet suami modelannya kek lo gini." Ujar Yoga sebelum menguarkan tawanya.

Juna segera mendaratkan gaplokan mautnya ke lengan atas Yoga hingga sang empu meringis. "Justru Hana beruntung dapet suami pekerja keras kayak gue."

"Pekerja keras dalam hal ngorok sih gue percaya." Balas Yoga.

"Lo mau gue doain biar nggak jodoh sama Karina?" Ancam Juna.

Yoga lantas melemparkan tatapan tajamnya untuk Juna yang hampir menggagalkan hasil sepertiga malamnya dalam sekejap. "Oh tidak bisa! Kekuatan doa gue lebih kuat dari doa lo brodie!!!"

Ting!

Sebelum Juna membalas kalimat Yoga, atensi mereka berdua langsung teralih pada hengpon Yoga yang berdenting tanda ada sebuah pesan masuk. Juna tadi sempet ngelirik bentar layar hengpon Yoga yang nyala terus pesannya dari Ayang.

Hening selama beberapa detik, Yoga sibuk balesin chat ayang dan Juna fokus mau nyalip mobil warna kuning mirip 💩 di depannya. "Napa Yog?"

"Siang-siang gini mana ada yang jual terang bulan?" Yoga mengarahkan roomchat sama ayang ke arah Juna. Intinya gini, Karina barusan nge-wasaf Yoga buat nitip terang bulan rasa terserah.

Juna berpikir sebentar. "Lah? Gue juga nggak tau. Ada-ada aja, siapa sih yang minta?"

Yoga mengangkat bahunya sekilas tanda kalo dia juga nggak tau. Yang pasti itu bukan Karina, karena Karina lagi diet nggak mungkin mau makan terang bulan kecuali pas lagi khilaf.

[i] JODOH WASIAT UTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang