23. The Night The World Burned Down, We...

795 80 40
                                    

Hi, guys! I'm back 😉

Sorry for typos~
Happy reading 💞

🍀 Story That Won't End 🍀

When I hold hands with you
My scars become glorious traces
Orbiting the universe countless times
Our orbits have finally overlapped
We've met like a miracle

°°°


"Itu tadi...suara ledakan?" suara Kai memecah keheningan. Dari nada bicaranya, kentara sekali bahwa anak itu sedang ketakutan.

"Ayo kita periksa ke luar." ucap Taehyun yang berusaha tetap tenang. Dia bangkit dari duduknya dan begitu pula Kai yang kini sudah siap dengan senter ponselnya. Mereka berdua berjalan dengan hati-hati menuju pintu dengan diterangi cahaya dari ponsel Kai. Begitu membuka pintu, Taehyun dan Kai langsung disuguhkan pemandangan orang-orang yang berlarian di lorong. 

"CEPAT LARI!!"

"ADA KEBAKARAN!!!"

Tak butuh waktu lama bagi Taehyun maupun Kai untuk mengerti apa yang sedang terjadi di sini kala mendengar seruan-seruan dari orang-orang yang berlarian tak tentu arah di sana. Dari arah kiri mereka, tampak cahaya oranye beserta hawa panas yang tak lain berasal dari kobaran api. Hal ini mampu membuat Kai dan Taehyun membeku beberapa saat. Mereka tak pernah mengalami kejadian seperti ini, kejadian yang terasa seperti mimpi buruk bagi mereka.

"Tae kita harus pergi dari sini!!" Kai berujar panik.

Dengan satu gerakan cepat, Kai menarik tangan Taehyun untuk berlari. Keduanya kalut, melangkah tak tentu arah mengikuti ke mana saja orang-orang berlari. Yang ada di pikiran mereka saat ini adalah mereka harus menyelamatkan diri. Saat keadaan genting seperti ini mereka tidak bisa banyak berharap pada bantuan orang lain, mereka harus menjaga diri mereka sendiri.

"Kai!! Kau yakin kita melalui jalan yang benar?!" tanya Taehyun sambil berteriak, suaranya beradu dengan teriakan-teriakan orang lain. Tangan kanannya masih bergandengan dengan Kai, sedangkan tangan kirinya yang menganggur ia gunakan untuk menutup hidung dan mulutnya demi menghalau asap yang mengepung.

Kai memindai sekelilingnya, dirinya pun tak sepenuhnya yakin bahwa arah yang mereka tuju ini akan membawa mereka ke jalan keluar. Semua tampak tak ada bedanya. Ia bahkan tidak bisa mengatakan mana depan mana belakang, mana kanan mana kiri, apalagi mengatakan apakah mereka telah melalui jalan yang benar.

"Aku tidak yakin Tae. Untuk sementara kita ikuti kemana arah orang-orang berlari." balas Kai dengan berteriak pula. Sesekali Taehyun dan Kai menengok ke belakang, memastikan bahwa mereka berada cukup jauh dari jangkauan kobaran api.

Taehyun meneguk ludah kasar melihat api kebakaran yang begitu cepat merambat dan melahap berbagai benda yang ada di lorong gedung itu. Melihat besarnya kobaran api, alat pemadam api darurat biasa bukan lawan yang sebanding untuk lautan api itu. Satu-satunya yang bisa mereka harapkan untuk memadamkan kebakaran ini hanyalah para petugas pemadam kebakaran beserta truknya.

"Ayo lari lebih cepat Kai!" tukas Taehyun ketika ia merasa tempo larian mereka mulai melambat. Tak bisa dipungkiri bahwa dirinya juga mulai kelelahan. Setelah seharian melakukan latihan, tenaga mereka kini hampir terkuras habis.

"Oh, tidak..." Taehyun dan Kai secara otomatis menghentikan langkah begitu melihat apa yang ada di hadapan mereka, sebuah dinding polos tanpa pintu maupun jendela.

"Ini jalan buntu... Kita harus mencari jalan lain!" ujar Kai dengan napas tersengal-sengal.

Taehyun yang melihat itu pun merasa sedikit khawatir pada sahabatnya. "Kau baik-baik saja Kai? Kita bisa berhenti sejenak–"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story That Won't End || TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang