9. Déjà vu

479 73 5
                                    

Haiiii
Maaf updatenya lamaa 😬
Sorry for typos~
Happy reading 💞

🍀 Story That Won't End 🍀

Now tell me
Name wandering around my lips
The meaning of this sad dream

°°°

“Kai! Tunggu aku!”

Telinga Kai menangkap dengan jelas panggilan-panggilan itu yang tak lain berasal dari kawannya, Taehyun. Kai tidak menggubris panggilan itu dan terus berjalan sambil menatap lurus ke depan. Mereka sedang berjalan di trotoar, dan kini Kai hendak menyeberang jalan. Ia berdiri di depan zebra cross, menunggu lampu penyeberangan berubah warna menjadi hijau.

Kai melirik ke belakangnya, ia melihat Taehyun yang berjalan menghampirinya dengan sedikit berlari. Jarak mereka terpaut jauh, itulah sebabnya Taehyun mempercepat langkahnya supaya ia segera sampai di tempat Kai berdiri. Namun rupanya lampu penyeberangan lebih dulu berganti warna menjadi hijau. Tanpa berniat menunggu lagi, Kai langsung saja menyeberang jalan, meninggalkan Taehyun.

“Kai!” tanpa lelah Taehyun memanggil kawannya itu.

Taehyun berhenti sejenak di pinggir jalan, sebelum ia menginjakkan kaki di zebra cross, menyeberangi jalan. Tanpa menyadari bahwa saat itu juga lampu penyeberangan berganti warna lagi menjadi merah. Taehyun kembali berlari begitu melihat Kai yang sudah ada di seberang sana. Taehyun sama sekali tidak fokus pada sekitarnya, yang ia pikirkan hanyalah mengejar Kai yang berjalan semakin menjauh.

TIIIIINNN!!

Deg

Kai refleks membalikkan badan ketika mendengar suara klakson yang dibunyikan panjang. Pemandangan terakhir yang ia lihat yaitu sosok sahabatnya yang berlari memanggil namanya, sebelum sebuah truk melesat kencang dan menghantam sahabatnya itu, hingga tubuhnya terpental cukup jauh. Membuat semua orang yang ada disana langsung berteriak histeris.

Deg

Deg

Deg

Dunia seakan berhenti berputar saat itu juga. Kai berdiri terpaku, kepalanya menggeleng kuat. Ia tidak bisa mempercayai apa yang baru saja dilihatnya, ia tidak mau percaya.

“Tidak...tidak...tidak mungkin!!”

Kai berlari secepat mungkin menerobos kerumunan orang-orang disana. Tidak peduli walau ia menabrak seseorang, yang ada dipikirannya saat ini hanya satu, Taehyun. Kai mengerahkan semua kekuatannya untuk sampai di pusat kerumunan itu, hanya untuk melihat sebuah pemandangan paling menyeramkan selama hidupnya.

Sahabatnya terbaring lemah di atas aspal dengan darah yang terus mengucur dari kepalanya. Mata yang sebelumnya berkilau memancarkan ambisi dan keceriaan, kini meredup dan hampir terpejam. Semua ini terjadi begitu cepat, Kai tidak bisa mempercayai ini. Seandainya ia tidak meninggalkan Taehyun, semua ini tidak akan terjadi.

Kai jatuh berlutut, kakinya terasa sangat-sangat lemas. Hatinya serasa dihujam oleh ribuan tombak, bahkan ia rasa hatinya sudah terkoyak-koyak sekarang. Bulir-bulir bening itu berlomba-lomba menerobos keluar dari pelupuk matanya. Pertahanan Kai sudah roboh, hanya tangisan pilu yang terdengar darinya.

“Tae...Taehyun-ah” Kai beringsut maju, menggenggam tangan sahabatnya itu.

“Taehyun, kau tidak boleh pergi, kau harus tetap bangun!! Jangan tinggalkan aku!” Kai mendekap tubuh sahabatnya itu, tidak peduli dengan noda merah yang mengotori pakaiannya. Kai menangis meraung-raung, mengharap waktu bisa diputar kembali.

Story That Won't End || TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang