22. Glimpse of Memory

574 75 16
                                    

Sorry for typos~
Happy reading 💞

🍀Story That Won't End 🍀

The promises that are carved deep into our hearts
I wish that we can keep and fulfil these promises

°°°

Seoul, 2017–

"Taehyun-ah!"

Yang merasa dipanggil menolehkan kepalanya ke sumber suara, "Kai? Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya.

"Aku mencarimu kesana kemari, ternyata kau enak-enak duduk disini." anak lelaki itu berjalan menghampiri kawannya dengan bibir cemberut. Bagaimana tidak? Dia sudah lelah berlarian mengelilingi gedung agensi mencari manusia jelmaan tupai ini. Eh, yang dicari malah duduk bersantai di rooftop.

"Memangnya kenapa kau mencariku?" tanya Taehyun setelah Kai mendudukkan diri di sebelahnya.

Kai tidak menjawab, dia justru menaruh kepalanya di pundak Taehyun. Remaja blasteran itu menatap kosong ke depan lalu menghela napas.

"Kai...katakan sesuatu." Taehyun melirik sahabatnya itu dengan kesusahan. Tapi masih tidak ada jawaban dari Kai.

"Yak! Apa kau tidur?" Taehyun mengguncang pelan pundaknya.

"Aish, diam dong, kepalaku pusing!" Kai memukul lengan sahabatnya itu, dan seketika tangannya balas di pukul oleh Taehyun.

"Kalau begitu katakan, bagaimana kepalamu bisa pusing?" lagi-lagi tidak ada jawaban.

"Kai! Apa kau mati?"

Sontak saja Kai menegakkan badan dan mendelik kesal pada Taehyun, "Kau mendoakan aku mati?!"

"Makanya jawab pertanyaanku! Kalau tidak, kutinggalkan kau disini." tukas Taehyun.

Lalu sepersekian detik berikutnya kedua mata Kai mulai berkaca-kaca. Melihat itu, Taehyun menjadi bingung sekaligus cemas.

"Hei, kenapa menangis?" Taehyun bertanya lagi, nada suaranya kini terdengar lebih halus.

Kai memeluk Taehyun tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, membuat Taehyun semakin khawatir pada sahabatnya ini.

"Tenanglah, aku ada disini." Taehyun mengusap-usap punggung Kai, melihat sahabatnya sedih membuat dirinya ikut sedih pula.

Taehyun membiarkan Kai menangis sambil memeluknya. Hingga beberapa menit kemudian tangisan Kai mulai reda. Akhirnya Kai pun melepas pelukannya pada Taehyun dan mengusap bekas air matanya.

"Kau mau...bercerita?" ucap Taehyun pelan.

"Aku hanya sedikit lelah." ucap Kai dengan suara seraknya, khas orang yang baru selesai menangis. Taehyun paham dengan sangat apa itu 'lelah' yang dimaksud oleh Kai. Taehyun mengulas senyum, ia meraih tangan Kai untuk dia genggam.

"Tidak apa-apa Kai, lelah itu wajar, setiap orang pasti merasakannya. Kau hanya perlu beristirahat, ambil waktumu. Yang terpenting kita harus bangkit kembali, dan tidak berlarut-larut di dalamnya. Kau tidak berniat untuk berhenti 'kan?"

Story That Won't End || TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang