Lorong gelap nan sepi itu dipijaki oleh tiga pasang kaki yang sama-sama dibalut dengan dress boots hitam, mereka berjalan bersisian dengan satu map ditangan masing-masing. Seorang wanita yang berada ditengah terus membolak balik halaman pada kertas yang ada didalam map itu, membaca informasinya kembali yang tak lantas membuat ia merasa cukup tenang.
Pria yang berada disisi kanan sang wanita melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan kirinya, kemudian ia juga ikut membaca kembali informasi yang tertulis didalam map yang tengah ia pegang.
Sedangkan satu pria yang berada disisi kiri sang wanita terus berjalan tanpa membuka map yang ada ditangannya. Pikirnya, sekalipun ia membacanya ribuan kali informasinya tetap sama dan tak akan berubah. Dan kini mereka terus melangkah dengan suara ketukan sepatu yang menggema dilorong sepi itu, seolah saling beradu satu sama lain. Penerangannya sangat minim bahkan lorong itu teramat panjang yang mampu membuat bulu kuduk siapapun merinding.
Disepanjang lorong itu selalu diisi dengan ruangan yang dilapisi dengan jeruji besi seperti dipenjara.
"Ayolah, Kim Jisoo, mengapa kau begitu resah?"
Wanita yang disebut namanya pun menoleh pada salah satu temannya yang berada disisi kanan, wanita yang bernama Kim Jisoo itu menarik napas dalam seraya menggigit bibir bawahnya sebelum ia menjawab. Teramat kentara wajah resah yang Jisoo tunjukkan, wanita terlampau cantik itu menoleh sekilas pada kedua temannya.
"Ini adalah kasus penyelidikan pertamaku, aku takut akan gagal" jawab Jisoo apa adanya yang mulai menujukkan keresahannya, ia membasahi bibirnya yang terasa cukup kering lantas kembali menggigitnya demi menutupi rasa gelisahnya. Seperti sebuah kebiasaan.
Kedua teman lelakinya jelas paham betul bagaimana perasaan Jisoo, terlebih Jisoo seorang wanita yang berprofesi sebagai polisi untuk menyelidiki beberapa kasus seperti sekarang ini misalnya. Dan ini adalah misi pertamanya, beruntunglah kedua teman baiknya juga ditugaskan dalam kasus yang sama, setidaknya Jisoo merasa sedikit tenang.
"Lalisa Shin"
Dua kata yang mencuat dari bibir pria yang berada disisi kiri sontak membuat kedua rekannya menoleh, pria yang tadi menggumamkan nama seorang gadis kini mengambil ponselnya dibalik saku celana, membuat dua orang disana mengamati kegiatannya dan menunggu. Pria itu terlihat menggulir layar ponselnya dan menujukkan salah satu rekaman berita mengenai gadis yang bernama Lalisa Shin.
Kim Jisoo dan Park Jimin, tengah mengamati ponsel milik Kim Taehyung lantas mereka saling bertukar pandang tanpa menghentikan langkah mereka.
Kim Taehyung menatap kedua temannya yang juga tengah menatapnya, lantas menyimpan ponselnya kembali dan mengambil potongan surat kabar dari saku jaketnya yang membuat atensi kedua temannya tertuju padanya dan mulai mengamati selembar kertas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT [Taelice Oneshot]
FanfictionDon't trust too much. Don't love too much. Don't hope too much. Because that "too much" can hurt you so much. update according to mood Inspired from anywhere.