#Pelabuhan Terakhir 2

1.8K 177 86
                                    

🔞Mature Content!!🔞



Salah satu resort ternama di Bali adalah pilihan keduanya untuk memanjakan diri sambil berbulan madu.

Usai resepsi digelar dan semua tamu undangan telah pergi, dua sejoli itu memutuskan untuk kembali ke penginapan yang sudah di sewa oleh sang lelaki selama 15 hari.

Dimulai dari mereka memasuki kamar pengantin yang telah dihias dengan berbagai macam bunga dan lilin, mereka sama sekali belum melakukan percakapan apapun. Hanya sesekali terdengar kalimat sederhana yang terlontar dari bibir Adriana, seperti kata 'tolong', yang akan selalu dijawab oleh Erel dengan kalimat yang konsisten yaitu, 'iya, sayang'.

Erel memilih membersihkan diri terlebih dahulu, sementara Adriana masih sibuk membersihkan riasan pengantin yang tak terlalu tebal di wajahnya.

Sepuluh menit.

Dua puluh menit.

Tiga puluh menit.

Entahlah, entah sudah berapa lama Erel tersenyum memandangi Adriana yang sedari tadi sibuk mondar mandir didepannya. Dimulai dari Adriana melepas wedding gown nya, Adriana membersihkan MakeUp Adriana selesai mandi, Adriana duduk didepan meja rias untuk memakai skincare, sampai dengan Adriana kini berjalan ke arahnya.

Senyuman itu tak luntur sejak tadi.

Kaki yang dialasi dengan sendal bulu berwarna merah muda itu melangkah mendekati sang lelaki, sembari menyatukan seluruh rambutnya dan menyampirkannya di pundak kiri. "Kamu kenapa sih, Kak? Senyum-senyum mulu dari tadi." Celetuk Adriana, yang jelas saja sadar bahwa Erel tersenyum tanpa henti.

Perempuan itu berdiri tepat dihadapan Erel. Mereka melakukan kontak mata yang lumayan lama.

Sejujurnya, Adriana pun gugup sejak tadi, hanya saja ia berusaha memecah keheningan dengan berbasa basi menanyakan kenapa Erel tersenyum yang padahal ia tahu alasannya.

Ini adalah moment yang tak pernah ia duga sepanjang hidupnya. Berhadapan dengan seorang lelaki yang sudah ia kenal hampir dari seluruh hidupnya, dan ternyata lelaki itu kini resmi menjadi suaminya.

Dalam hidup Adriana, ini adalah penyimpangan alur dalam cerita hidupnya yang menurutnya sangat tidak disangka-sangka. Siapa yang dapat menduga bahwa Erel Mahanta, lelaki yang sudah ia anggap sebagai kakak kandungnya dan bahkan teman-teman dekatnya pun tahu bahwa lelaki itu adalah kakaknya, ternyata adalah jodohnya?

Membayangkannya saja tak pernah.

Belasan tahun Adriana mengenal Erel sebagai kakaknya, namun kini status mereka justru berubah.

Tapi beruntungnya, ia mendapat suami yang sudah ia kenal sejak kecil, suami yang jelas ia tahu seluk beluk hidup dan keluarganya, suami yang ia tahu bagaimana sifatnya.

Adriana nyaris tersentak ketika Erel tiba-tiba menarik tangannya dan merengkuh pinggangnya. Posisi lelaki itu sedang duduk dipinggir ranjang dengan Adriana yang berdiri dihadapannya. Saling tatap satu sama lain, meski rasa gugup tiada tara kini melanda hati Adriana.

Anggapannya Erel masih kakaknya. Dan perasaan itu sulit enyah dari pikirannya, kendati ia tahu dirinya tak boleh lagi membayangkan Erel sebagai kakaknya, melainkan kini ia harus mulai membiasakan diri menerima bahwa Erel adalah suaminya yang sah.

Tangan Erel bergerak diantara pinggang menuju bokongnya. Sensasi geli mulai menyerang. Adriana bergerak kecil atas respon yang ia berikan untuk sentuhan kecil yang Erel lakukan.

"Udah malem loh, sayang." Tak sedikitpun mata Erel berkedip menatap wajah Adriana. Dan rasanya tatapan itu semakin intens, sehingga menimbulkan atmosfer lain yang Adriana rasakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IRIDESCENT [Taelice Oneshot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang