"Champagne, please."
Suaranya nyaris teredam, sehingga mengharuskan ia berteriak hanya untuk memesan segelas cocktail, begitu kakinya baru melangkah mendekati meja bartender.
Hiruk pikuk padatnya club malam ini membuat perasaan lelah seketika melebur, bersama dengan iringan musik yang di mainkan oleh Disc Jockey memekakkan telinga.
Orang-orang tengah meliukkan tubuh di dance floor, dan sisanya hanya duduk menikmati cocktail mereka seraya berbincang. Atau hanya sekedar menonton bagaimana serunya kegiatan orang lain yang kini menari riuh. Banyak perempuan berbaju seksi yang menampilkan separuh dari tubuhnya, dan lelaki-lelaki nakal yang menggodanya untuk bercumbu.
Hal yang lumrah terjadi di kota besar. Apa lagi ini sebuah club.
"Bagaimana kalau Harley mu jadi taruhannya?" Seseorang datang entah dari mana, tiba-tiba merangkul pundaknya dan agak berteriak menanyakan taruhan apa yang kiranya akan di pasang kali ini.
Kim Taehyung terkekeh sinis, tanpa berniat melepaskan rangkulan Jung Hoseok di pundaknya. Pria Kim itu menjulurkan lidahnya menjilat bibir atasnya, seraya menoleh ke sisi kanan—tepat di sudut club, sebuah open table yang di isi oleh dua gadis yang sedang meminum cocktail mereka sembari tertawa bersama usai bersulang.
Entah mengapa matanya seolah terkunci pada salah satu gadis disana. Tiba-tiba saja anomalinya mencuat, tak pernah Taehyung merasa sedemikian tertarik seperti ini sebelumnya.
Apa ini yang di namakan jatuh cinta pada pandangan pertama?
Pria dengan tinggi 180 senti itu tak menghiraukan obrolan teman-temannya yang bersenda gurau merayunya agar mau mempertaruhkan Harley kesayangannya. Seakan alam bawah sadar Taehyung tengah di kuasai oleh hal lain.
Perhatiannya sejak tadi tak lekang dari gadis poni di sudut sana. Sampai tiba saatnya gadis itu beranjak dari tempat duduknya dan eksistensinya hilang membaur di kerumunan pengunjung club yang tengah mabuk.
Keparat! Taehyung kehilangan jejaknya sebelum mengetahui nama, nomor telepon, sosial media atau alamatnya.
Perlu di ingat, yang tersampir di otaknya kini hanyalah julukan konyol yang menggelikan untuk gadis itu.
"My Aphrodite." Gumam mulut Taehyung yang tanpa sadar mengulas sebuah senyum miring.
וו×
"Dalam masa lebih dari dua ratus tahun, yakni abad ke-8 sampai abad ke-6 Sebelum Masehi, kehidupan masyarakat Yunani berlangsung di bawah pengaruh kehadiran kekuatan mitos-mitos serta mitologi. Persoalan hidup dan kehidupan keseharian dipecahkan berdasarkan keterangan mistis dan mitologi."
"Lisa!" Yang di tegur pun langsung terhenyak dari lamunannya. Gadis itu cengo ketika Myoi Mina menukik tajam alisnya, tampak kesal.
"Aku sejak tadi mengajakmu bicara, tapi kau hanya tersenyum seperti orang bodoh memandangi Mr. Ji!" Gerutu Mina sebal, karena ucapannya tak di dengar oleh Lisa. Ia bahkan harus ekstra sabar menghadapi sahabatnya yang kini di landa asmara dengan Dosen mereka.
"Aku tahu Mr. Ji pacarmu, tapi setidaknya lupakan status kalian dulu jika beliau sedang mengajar!" Cerca Mina lagi, yang masih tak lelah mengomentari Lisa untuk ke sekian kalinya.
Merasa tak senang dengan ucapan Mina, Lisa pun melengkungkan bibirnya ke bawah. Memperhatikan Dosen nya yang sudah menjadi kekasihnya sejak dua tahun lalu. Mr. Ji, atau Ji Chang Wook.
Seorang pria matang berusia di pertengahan kepala tiga, yang banyak di gemari oleh mahasiswi di kampusnya karena boleh di katakan, kalau Chang Wook itu tampan, keren, berkharisma, baik, ramah dan jangan lupa bahwa ia juga memiliki hobi yang cukup menggoda. Yaitu gemar naik motor, bahkan Chang Wook memiliki banyak koleksi motor mewah berharga fantastis.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT [Taelice Oneshot]
FanficDon't trust too much. Don't love too much. Don't hope too much. Because that "too much" can hurt you so much. update according to mood Inspired from anywhere.