Lisa POV.
Sudah tujuh tahun berlalu. Aku yang tadinya si gadis penuh ketakutan dan kekhawatiran kini sudah hidup berbeda. Kerasnya dunia membuat aku tumbuh jadi wanita yang tangguh, dan membentuk karakter baru dalam diriku.
Aku hidup bersama Lucas kecilku. Dia yang jadi penguat dan penyemangat di kala aku merasa lelah. Aku tak pernah merasa sedemikian bahagia, sebelumnya. Kehadirannya tak pernah sekali pun aku sesali kendati Lucas lahir dan besar tanpa sosok Ayah, dan tanpa pernah dia tahu sedikit pun siapa Ayahnya.
Lisa yang tadinya hanya seorang gadis kecil yang pemurung, kini tumbuh sebagai Lisa yang sukses dan penuh akan tawa. Aku berjuang, aku berusaha, aku bekerja keras agar hidup Lucas tak menyedihkan. Takkan kubiarkan hidup nyawa terakhirku kesusahan.
Ketika Lucas sudah mulai bisa tengkurap, saat itu ku dengar ada kelas memasak yang di adakan secara gratis. Kupikir, aku suka membuat kue, jadi aku memutuskan untuk mendaftar. Lucas tak bisa kubawa, jadi dia kadang ku titipkan pada Rosé atau pun di pengasuhan bayi.
Bahkan karena aku yang sering kelelahan, air susuku tak lagi bisa di pumping begitu bulan ke delapan. Setelah itu Lucas kuberi susu formula.
Setelah tiga tahun masa pelatihanku, aku merasa cukup mampu untuk membuka toko kue sendiri. Aku meminjam uang pada Jung Jaehyun untuk bermodal. Pria itu baik, dia meminjamkannya lebih dari yang kubutuhkan. Dia bilang tak perlu mengkhawatirkan kapan aku bisa mengembalikannya, karena ia pun tak terlalu butuh uang.
Kami awalnya tak sedekat itu sejujurnya, dia teman kuliahnya Roseanne Park, yang sering di mintai pertolongan oleh Rosé untuk membantuku. Kedekatan kami di mulai ketika dia membantu proses persalinanku waktu itu.
Aku berhutang banyak padanya.
Kami memulai hidup baru di Hongkong, aku membuka Cake Shop disana. Sejujurnya tak ada alasan yang istimewa, aku hanya ingin suasana yang baru.
Dan hari ini, aku berdiri tegap dengan bangganya ketika Cake Shop ku di muat dalam beberapa stasiun televisi nasional karena berhasil mencapai tonggak penjualan tertinggi kurang dari lima tahun membangun usaha.
Kringg!
Lonceng di pintu Cake Shop ku berbunyi, menandakan ada pengunjung yang datang. Karyawan ku dengan ramah menyambut kedatangannya.
"Apa best seller disini?"
"Kami punya menu baru. Peanut Sponge Cake In Chocolate & Vanilla layers."
"Ah tidak, aku tidak suka kacang."
Mendengar perbincangan yang di lakukan antara karyawan ku dan pelanggan, aku pun beranjak dari ruangan untuk menyarankan kue kesukaan Lucas. Senyum tercetak di bibirku.
"Strawberry Cheesecake, saya menyarankan itu karena rasanya yang tak terlalu manis namun terasa segar."
Pria yang tadi berdiri di depan etalase pun berbalik, mendengar suaraku yang berada di belakangnya. Pria itu berbalik dan spontan aku—kami, sama-sama dibuat membeku. Mataku bahkan sontak membulat ketika melihat pria yang sangat ku kenali kini berada di hadapanku.
Tanpa sadar aku meremas ujung bajuku, menatapnya dalam ketegangan yang tak bisa ku utarakan. Hati yang susah payah ku tata selama bertahun-tahun lamanya, kini mulai goyah lagi saat melihat kehadirannya. Melihat Kim Taehyung berada di depan mataku dengan tatapan dan raut wajah yang tak berubah.
Bohong bila aku tak rindu padanya. Selama dua tahun kami tinggal bersama, makan, tidur dan mandi. Bahkan aku telah mengandung, melahirkan dan membesarkan anaknya. Mustahil aku bisa membuang ingatan tentangnya dari kepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT [Taelice Oneshot]
FanfictionDon't trust too much. Don't love too much. Don't hope too much. Because that "too much" can hurt you so much. update according to mood Inspired from anywhere.