Empat

3.2K 672 242
                                    

Reiga

Setelah detail kejadian diumumkan, regu piket langsung berhamburan menuju tempat penyimpanan APD untuk memakai baju tahan panas. Kalau belum tau, warnanya oren dan gue yakin orang-orang sangat familiar dengan pakaian pemadam yang satu ini. Dalam satu menit, semua orang telah berganti pakaian dan memakai seluruh atribut dengan lengkap. Sebelum berangkat ke TKP, tim berkumpul lebih dulu untuk mendapatkan pengarahan.

Ragam Perspektif masih berada di markas. Mereka sempat bertanya apakah mereka diizinkan untuk ikut meliput ke lokasi atau tidak. Sebetulnya boleh-boleh aja, hanya saat tiba di TKP nanti, satu pun dari mereka tidak boleh ada yang mendekat ke area yang terbakar. Karena daerah Supratman merupakan tempat yang padat, pada akhirnya tim segera berangkat sesaat setelah melakukan briefing dadakan.

"Kalau pasang kamera boleh nggak, Rei?" Yang bertanya adalah Ari. Karena berperan sebagai juru kamera, laki-laki itu naik ke mobil pompa berkapasitas 5000ml bersama petugas karena harus merekam perjalanan menuju tempat kejadian perkara.

Dodot menjawab, "Boleh, nozzle man-nya Bang Rama kebetulan. Bang, helm lu boleh dipasangan kamera gak?"

Meski kecepatan mobil ini tinggi, orang-orang yang naik di atasnya sama sekali tidak takut atau hilang keseimbangan karena sudah terbiasa. "Boleh, ini helm saya, pasang sekarang kalo bisa jangan lama-lama soalnya dikit lagi nyampe," katanya.

Cepat-cepat Ari mengeluarkan sebuah kamera aksi dari dalam tasnya lalu menghidupkannya. Kebetulan, helm pemadam memiliki holder multifungsi yang bisa digunakan sebagai tempat senter atau kamera sehingga Ari berhasil memasangnya dalam beberapa detik aja.

Saat tiba ke lokasi, rupanya api berkobar cukup besar di bagian depan hotel. Terlihat banyak warga yang berkumpul dan beberapa diantaranya berusaha menyiramkan air pada bangunan. Sesegera mungkin gue menertibkan massa, apalagi banyak banget kendaraan roda dua yang sengaja berhenti sehingga mobil sulit mendekat ke lokasi kebakaran.

Sebelum semakin melebar dan merembet ke bagian lain, petugas langsung bertindak dengan melakukan pemblokiran api terlebih dahulu. Aliran listrik diputus guna menghindari korsleting arus listrik. Rama menjadi nozzle man utama hari ini, dengan dodot yang membantunya menahan selang tepat di belakangnya. Karena laporan datang cukup cepat saat api belum melebar, kebakaran berhasil dipadamkan dalam waktu dua puluh menit saja.

Untungnya saat kebakaran terjadi, semua orang yang ada di hotel berhasil menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban jiwa sama sekali. Diduga, api pertama kali muncul dari tempat penyimpanan barang baru selesai laundry yang memang bersebelahan dengan kantor resepsionis. Sampai sekarang, petugas masih melakukan pendinginan. Air dari dalam tangki juga sempat habis sehingga tadi beberapa petugas langsung mendatangi hydrant terdekat.

"Ini kebakarannya masih skala kecil, Wi." Tim dari Ragam Perspektif sudah diperbolehkan mendekat. Sejak tadi, mereka terus merekam aksi pemadam sambil ikut menertibkan massa. "Tapi tetap, kalau warga nggak laporan atau terlambat sepuluh menit aja, kebakarannya bisa jadi skala besar karena daerah sini bangunannya padat, material di TKP juga mudah terbakar semua— kain."

Kepalanya mengangguk paham, "Itu penyebabnya bisa langsung ketauan, Rei?"

Gue mengecek ponsel yang memang ditinggalkan di dalam mobil pompa, "Harusnya Apsa udah ke sini sih, nanti pas dia dateng, kita masuk ke dalem."

Perkiraan gue nggak begitu meleset, mungkin dalam tiga menit Apsa datang dengan kendaraan roda dua milik pemadam yang berjenis trail. Setelah dinyatakan aman, tim langsung melakukan investigasi dipimpin oleh Apsa Maharaga. Dia melihat-lihat ruangan yang terbakar, mengumpulkan beberapa sampel dari potongan kabel, kayu, sampai kaca yang terdapat di lokasi sebagai bahan penyelidikan.

113Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang