Reiga
Pelatihan berjalan lancar tanpa banyak kendala kecuali hujan yang tiba-tiba turun saat kita semua hendak keluar dari hutan yang menjadi lokasi latihan. Vertical Rescue merupakan bagian dari operasi penyelamatan SAR, dapat juga diartikan sebagai teknik evakuasi objek dari titik rendah ke titik yang lebih tinggi atau kebalikannya, pada medan yang terjal baik kering maupun basah.
Biasanya, yang dibekali keahlian ini merupakan pendaki gunung, pekerja tambang, pemadam kebakaran, dan anggota-anggota militer tertentu. Menjelang musim hujan, pemadam dan SAR sangat membutuhkan keterampilan ini untuk berjaga-jaga jika ada longsor di daerah bertugas. Lagian nggak lama kok, beda sama pelatihan-pelatihan lain yang terkadang bisa memakan waktu satu minggu penuh per keterampilan.
Hape gue ketinggalan, tapi gue gak khawatir soal apa pun karena bisa nebeng chatting pake hape orang. Kuningan - Bandung rasanya jauh banget, mana sepanjang perjalanan hujan deras terus mengguyur dan katanya hujan ini turun serempak hampir di seluruh wilayah Indonesia. Di pertengahan tol, lalu lintas macetnya gak ketulungan padahal di hari biasa yang bukan libur panjang akses tol ini tak pernah sepadat sekarang.
"Ada apa sih? Udah lima belas menit gak gerak gini." Meski bus-nya pake AC, Rama emang suka ngada-ngada karena sekarang dia ngipasin badannya pakai kipas peluit yang dia beli saat mampir bentar ke rest area. Mana gambar Larva kuning lagi, gak tau kenapa gue kesel aja liat mukanya.
"Di google maps mah cuma mandegnya cuma lima ratus meter di depan, tuh."
Gue, Apsa, dan Rama, jadi anak badung yang kalo darmawisata duduknya di kursi paling belakang. Tadinya nggak gini, tapi gue diseret buat duduk di sana oleh dua manusia gak berperikemanusiaan itu.
"Masa kecelakaan sih," Rama berasumsi. "Kalo kecelakaan, kenapa belum ada polisi atau petugas jasa marga?"
"Turun sana, cek sendiri." Apsa senggol-senggol bahu Rama sampai lelaki itu hampir nyuksruk ke depan. Setelah menunggu tiga puluh menit, Kadiskar yang kebetulan ikut dalam kegiatan ini pun memberikan instruksi supaya anggota di bus memeriksa apa yang terjadi. Katanya, dia akan bertanggung jawab penuh jika nanti ada pihak yang keberatan dengan turunnya kita semua.
Beruntung, hujan tidak sederas tadi sehingga kita dapat menerobos melewati bahu jalan tanpa kesulitan. Rama berlari paling depan, ada manfaatnya juga kita semua pulang pakai kaos gratisan dari pelatihan karena orang-orang di dalam kendaraan nggak jadi protes begitu membaca tulisan 'Pemadam Kebakaran'. Walau beresiko, kita juga membawa kartu tanda anggota untuk berjaga-jaga tak peduli kalo pas sampe Bandung kartunya bakalan rusak— tinggal minta ganti baru.
"Amblas anjir, gila." Air hujan nampaknya berhasil membuat mata lelaki itu perih karena matanya berkedip sangat cepat. Semakin dekat, gue bisa melihat sendiri satu jalur yang jalannya amblas hampir sedalam satu meter ke bawah. Panjangnya mungkin dua belas meter, dengan sebuah mobil yang terperosok masuk ke sana.
Yang membuat gue miris adalah; pengendara lain hanya melihat dan merekam lewat ponsel mereka. Zaman kian mengerikan, rasanya gue pengen banget rampas satu demi satu hape orang-orang itu dan melemparkannya ke tebing berpembatas di pinggir kiri jalan.
"Telepon jasa marga coba, sementara jangan lakukan apa-apa sampai pihak sana datang."
Begitu perintah turun, salah seorang petugas langsung membuat laporan. Dalam sepuluh menit, beberapa mobil tiba namun dari arah berlawanan. Ada sekitar delapan petugas yang berhamburan dari sana. Mereka langsung mendekat ke lokasi dan menjelaskan kalau kemungkinan besar kepolisian akan sulit tiba karena TKP tidak strategis dan kemacetan sudah terlalu panjang.
"Kalau mau, kita bisa bantu. Jalan ada tiga jalur, dan yang amblas jalur paling kiri. Seandainya aman, jalur paling kanan bisa dipakai buat meloloskan kendaraan satu per satu biar macetnya terurai."
KAMU SEDANG MEMBACA
113
Fiksi PenggemarUtuh atau runtuh? Hidup atau redup? Dua pertanyaan itu terus menerus mengendap di kepala Reiga dan juga Velia. Katanya, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi dalam pernikahan yang didasari oleh kepentingan. Pertama; saling jatuh cinta. Dan kedua;...