-WARNA-
00000
Jade baru saja tiba disekolah dengan menyandang tas-nya. Matanya melirik kearah bangku yang paling pojok, disana ada Janine yang sedang merapikan paperbag berisi kotak bekal makanan dan sebotol jus jeruk.
"Hai Je."
Janine melirik kearah Jade dengan senyumannya lalu kembali sibuk menata bekal itu.
"Buat siapa?" tanya Jade.
"Pacar gue," jawabnya dengan kekehan diakhir, "Pacar gue selalu lupa buat makan jadi gue bawain aja bekal buat dia."
Jade mengangguk-anggukan kepalanya mengerti, romantis juga.
"Ini lo yang masak, Je? keliatannya enak," puji Jade.
"Bisa aja lo."
"Lo udah kayak mamanya Kak Dito aja," saut seseorang dari belakang yang mulai berjalan mendekat kearah Jade dan Janine.
Abby memasang pandangannya pada apa yang sedang dilakukan oleh Janine lalu berdecih samar, "Dasar bucin."
"Entar juga lo jadi sama kayak gue kalau udah cinta banget," Janine melirik Abby dengan pandangan sinis, "Gue calon istrinya bukan mamanya," ketus Janine membuat Abby semakin menjadi mengatainya.
Abby mendengus, dia agak merasa nggak suka dengan sikap Janine yang seperti ini. Gadis itu mengambil salah satu nugget di dalam kotak bekal membuat Janine sontak melotot kesal.
"Ab--"
"Minta doang satu, pelit banget lo," cengir Abby sambil mengunyah nugget itu, "Lo bahkan bisa beli dua truk penuh yang isinya cuma nugget doang."
"Mendingan Lo diem deh, By. Jade aja bilang gue romantis, ya kan, Jade?" ucap Janine dengan menaik turunkan alisnya menatap pada Jade agar ia memihaknya.
"Gue nggak bisa jawab iya," ucap Jade yang membuat tawa Abby meledak.
Janine menggerutu kesal, "Au ah, gue ke kelas Dito dulu," katanya lalu pergi dengan menenteng paperbag itu keluar kelas.
Janine merapikan rambutnya terlebih dahulu lalu memasang senyum terbaiknya sebelum ia berhadapan dengan Dito Armanvito, pacarnya.
Janine sudah berpacaran dengan Dito dua tahun lamanya sejak awal masa MPLS sekolah, saat itu Dito yang notabene kakak kelasnya menjadi panitia yang menangani kelas Janine hingga akhirnya setelah penutupan MPLS, ia dan Dito resmi berpacaran.
"Eh? Janine?"
Janine tersenyum lagi kala menatap seorang cowok yang berdiri di depannya.
"Kak Tobyas, Dito nya ada?"
Tobyas melirik kedalam kelas lalu menggeleng, "Nggak ada deh Je, mungkin di lapangan basket indoor."
"Oh gitu ya kak. Makasih, ya," ucap Janine lalu berbalik untuk segera pergi kearah lapangan basket indoor yang tepat di samping aula.
"Je!"
Langkah Janine terhenti membuat gadis itu memutar tubuhnya kembali kearah Tobyas yang terlihat menggaruk tengkuknya merasa gugup. Janine menatapnya dengan menaikan salah satu alis, "Kenapa?"
"Je, h-hari ini mau pulang b-bareng gue?"
Alis Janine mengerut, "Maaf tapi kakak lupa ya? Gue udah punya pacar."

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐀𝐑𝐍𝐀
Roman pour Adolescents❝Menang ada bagi mereka yang berani.❞ Jade, Janine, Abby, dan Lyla adalah keempat siswi yang lahir dengan permasalahan yang berbeda lalu di pertemukan oleh takdir dalam satu sekolah yang sama. Jade Paramoedya, si keras kepala yang menjunjung tingg...