02. New Friends

209 29 2
                                    

-WARNA-

note's

1. Jika dalam cerita terdapat kesamaan tokoh, tempat, dan kejadian adalah murni kebetulan.

2. hope u enjoy dan selamat membaca^^!

00000

"Saya Jade Paramoedya, pindahan dari SMAN 2 Arta Tirta. Senang berkenalan dengan kalian semua."

Jade memasang senyum tipis dan seluruh atensi murid ada padanya, Jade melihat Abby disana yang melempar senyum padanya. Dari sekian dua puluh murid di sini yang Jade kenal hanya cewek dengan rambut pirang itu.

"Jade duduk di tengah sini ya, di samping Marelyn." Ucap ibu guru itu yang Jade tau adalah wali kelasnya kelas ini, Miss Sena namanya, ia rasa.

"Marelyn tolong angkat tangannya."

Jade menengok kesalah satu gadis dengan kacamata bulat mengangkat tangan kanannya, Jade berjalan menuju kursi kosong di samping gadis itu lalu duduk disana, kursi ini akan menjadi tempatnya duduk selama berada di kelas ini.





"Ini lho yang namanya Jade!"

Abby berucap dengan nada heboh kesalah satu gadis dengan rambut hitam lurus dan mata sipit nan tajam.

"Jade, ini Janine dan lo jangan terkecoh dengan muka jutek ini, memang template dari sononya sih," kata Abby membuat Jade terkekeh. Janine merubah wajah datarnya menjadi tersenyum lebar, gadis ini sangat manis seperti ini dari pada dengan wajah jutek tadi.

"Hai, gue Janine."

"Jade."

"Semoga betah ya lo disini," kata Janine dengan ramah.

"Betah nggak betah ya sama aja," saut Jade membuat tawa ketiganya pecah.

"Gue denger dari Abby, lo di skors ya? makanya pindah sekolah," ucap Janine yang langsung mendapatkan sikutan dari Abby.

"Ish, Janine! Jangan ngomong besar-besar, kan tadi udah janji sama gue!" Abby memekik protes melayangkan tamparan pelan di bahu gadis itu. Jade menghela napasnya, ternyata udah tau.

"Tenang aja Jade, rahasia lo aman di gue dan Abby," kata Janine dengan menunjukan giginya membuat Jade mendengus kasar, aman apanya? tadi hampir aja orang bisa denger.

"Gue serius, deh. Yang tadi anggap aja kecelakaan mulut," kata Janine lagi membuat Abby dan Jade tertawa.



Jade menatap sekitar kelas, kelas ini memang mirip seperti kelas-kelas di drama korea yang sering ditonton Mama—terlihat luas dan bagus—ya, namanya juga sekolah swasta terfavorit, sudah semestinya memberikan fasilitas terbaik untuk mendukung proses belajar mengajar serta memberikan kenyamanan pada murid, staff, dan guru di sekolah. Kalau dibandingkan dengan sekolahnya yang lama, memang beda jauh sih, harga juga beda.

"Jade, gue tadi liat pas lo datang sekolah lagi pakai earphone," kata Abby, gadis ini selalu peka dengan sekitarnya, padahal earphone yang di kenakan Jade saat itu tertutupi oleh rambut bergelombangnya.

Jade tertawa, "Nggak lagi dengerin apa-apa kok, cuma untuk gaya-gayaan aja."

"Kalau lo suka musik apa?" tanya Abby lag kepo. 

𝐖𝐀𝐑𝐍𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang