Sepuluh

356 16 0
                                    

Hari ini Zahwa membantu Umminya lagi, seperti biasa, membuka toko kue. Ummi sudah mendingan, memutuskan untuk membuka tokonya, padahal Zahwa sudah memaksa untuk libur tapi, Ummi selalu menolak, ya.. Sudahlah. Zahwa, hanya bisa pasrah, menuruti Ummi Fatimah.

Zahwa sudah menata semua kuenya, semuanya sudah tertata rapi di dalam etalase, Zahwa tersenyum senang.

"Ummi, Ummi yang antar nasi kotak lagi ya?."Tanya Zahwa.

"Iya, nak. Kamu sudah pesan kan?."

"Udah Ummi."Ummi mengangguk mengiyakan.

"Zahwa, juga udah pesan taxi kaya biasa Ummi."Dan Ummi hanya menggaguk.

Ummi sibuk mencatat bahan-bahan kue yang habis. Ummi, hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Satu lagi Ummi, nanti Ummi dari panti langsung pulang aja ke rumah, toko biar Zahwa yang urus."Ucap Zahwa panjang lebar sembari mengelap-elap etalase.

Ummi menghembuskan nafas pasrah "Iya, apa kata kamu aja nak."

Zahwa tersenyum "Nah, tuh taxinya udah dateng Ummi."Zahwa berjalan menyalimi Umminya.

"Ummi, ke panti dulu ya, assalamu'alaikum."

"Waalaikumus'salam, hati-hati Ummi."

Dan setelah Ummi pergi, Zahwa seperti biasa menunggu toko, sembari menonton kartun kesukaannya, bintang laut dan spon.

~♥~

Zikra berjalan dengan senyuman yang benar-benar langka, sepanjang hari ia tersenyum, sampai akhirnya, Sinta di buat heran oleh anaknya, yang akhir-akhir ini berubah.

"Assalamu'alaikum, selamat pagi dunia yang cerah."Ucapnya.

Zikra menarik kursi menghadap Mamanya duduk di sebelah Ayahnya "Se-cerah hatiku.... Asalolee."Lanjutnya mendudukan diri di kursi.

Sinta yang heran akhirnya membuka suara "Kamu kenapa?, akhir-akhir ini senyam senyum sendiri."Tanya Sinta.

Zikra tersenyum, ia mengoleskan selai coklat ke rotinya, iapun memakan rotinya "Mama, Zikra hari ini mau libur kerja dulu, ada urusan."Ucapnya tidak menjawab pertanyaan Sinta.

"Engga nyambung, Mama tanya apa, jawab apa."Ucap Mamanya Sinta.

Zikra sudah menghabiskan rotinya iapun meminum susunya "Mama, Zikra mau ngomong serius, sama Mama dan Ayah."Ucapnya merubah raut menjadi serius.

Sinta yang melihatnya pun jadi ikutan serius tapi, sedikit sinis "Apa, engga biasanya begini."Tanya Sinta sambil memakan roti.

Zikra menatap Ayah dan Mamanya bergantian, ia menarik nafas dalam-dalam "Zikra, mau ngelamar calon Zikra."Ucapnya.

Sinta yang sedang memakan roti tiba-tiba tersedak, begitupun Ayahnya Leo, ia tersedak minuman hot coklatnya.

"Apa?, kamu bercanda Zikra."Tanya Leo Ayahnya.

"Engga Ayah, Zikra serius."Ucapnya dengan wajah serius.

"Bercanda kamu garing."Ucap Sinta.

Zikra menghembuskan nafas lelah "Astagfirullah Ayah, Mama, kenapa engga percaya."Ucapnya kesal.

"Hari ini Zikra mau ke tempat calon Zikra, mau bilang kalo sore nanti, Zikra dateng ngelamar gitu."Lanjutnya.

Sinta dan Leo saling pandang "Oke, nanti sore Ayah akan datang sama kamu, buat ngelamar calon kamu itu."Ucap Leo.

"Tapi, awas aja kalo bohong."Ucap Sinta.

Zikra tersenyum senang "Engga, ini beneran, ya udah Zikra mau ketemu calon istri dulu, assalamu'alaikum."Ucap Zikra menyalimi Sinta dan Leo.

"Waalaikumus'salam."

~♥~

🌟💬

Ta'aruf With You ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang