Zayn melangkah mendekati brankar Zikra, di lihatnya Zikra yang terbaring lemah, dengan banyak jarum infus dan alat pembantu pernapasan.
"Bara, kalo lo bisa jaga dia, gue engga akan se-kecewa ini tapi, sayangnya lo engga bisa Bar."Gumam Zayn.
Ia jadi teringat kejadian 5 tahun lalu...
Fleshback on
Dua pemuda tampan dan satu gadis cantik terduduk di bangku taman sekolahnya, hari ini mereka di nyatakan lulus dari SMA nya. SMA Satu Bangsa.
"Zayn, kamu mau lanjut kuliah atau kerja?."Tanya seorang gadis yang biasa di panggil Zeya.
"Eum... Niatnya sih kuliah, In syaa Allah ya hehe."Zayn terkekeh.
"Kalo kamu Bar?."
"Belum tau nih."
Zeya mengangguk mengerti "Eum... Zeya sedih bakal pisah sama kalian."Ucapnya mengembungkang pipinya.
Zayn tersenyum "In syaa Allah kalo dengan izin Allah, kita bisa ketemu lagi suatu saat nanti."Ucap Zayn "Ini Hijab jangan sampai lepas ya."Lanjutnya menunjuk Hijab Zeya.
Zeya mengangguk mantap "Siap Zayn, kembarannya Zayn Malik HAHA."Zeya tertawa di akhir kalimatnya di ikuti oleh Zayn dan Zikra.
"Zayntomang kali HAHA."Tilmpal Zikra. Dan mereka kembali tertawa.
Zayn mengatur napasnya "Ya, udah kalo gitu gue balik duluan ya, biasa jemput adek."Ucap Zayn dan di angguki Zikra dan Zeya.
Mereka dulu sering di bilang tripel Z tapi, Zikra dulu tidak mau di panggil Zikra tapi, mau nya di panggil Bara. Lebih kekinian katanya.
"Bar, jagain Zeya. Awas kalo dia kenapa-kenapa, gue engga bakal maafin lo"Peringat Zayn di akhiri kekehan.
Zikra terkekeh juga "Siap, Zayntomang."Ucapnya di ikuti dengan tawa ketiganya lagi.
"Ya, udah duluan ya... Assalamu'alaikum."Pamit Zayn pulang lebih dulu lewat gerbang belakang, di mana parkiran motor berada.
Sedangkan Zikra, sewaktu SMA ia lebih suka berjalan kaki, dan kebetulan rumahnya dekat dari sekolahnya.
"Zeya di jemput?."
"Engga, aku mau pulang jalan, bareng Bara boleh?."
"Tapi, udah kirim pesan kan?."
"Udah dong Bara."
Zikra mengangguk mengerti, merekapun jalan pulang lewat gerbang depan, yang biasa di lewati banyak motor dari arah berlawanan dan murid lainnya yang jalan kaki.
Saat mereka sedang jalan berdua, saling tertawa lepas, sampai tak menyadari ada motor dari arah berlawanan yang berusaha menabrak Zeya.
Dan kebetulan Zeya jalan di depan Zikra sambil tertawa, begitupun Zikra.
Sampai tepat motor itu di depan Zeya, Zikra yang belum begitu sadar dari kejadian di depannya yang terjadi. Membeku melihatnya.
"Ze-Zeya."Gumamnya terbata. Tak, kuat melihat Zeya yang bercucuran darah.
Ia buru-buru merogoh ponselnya di saku celana dan menghubungi Zayn.
"Assalamu'alaikum Zayn... Ze-Zeya ketabrak Zayn."
Disisi lain Zayn yang baru sampai rumah selepas menjemput adeknya, mendengar kabar yang menyakitkan, buru-buru mematikan sambungan, ia tak kuat mendengarnya.
"Niatku melamarmu sirna sudah semuanya."Gumamnya "Gue kecewa sama lo Bara."Lanjutnya.
Sedangkan di tempat lain, Zikra mengantarkan Zeya kerumah tapi, takdir berkata lain, Zeya tak tertolong.
Tapi, untungnya orang tua Zeya berusaha ikhlas, dan tidak membenci Zikra. Beda hal nya dengan Zayn, ia merasa kecewa dan benci Zikra.
Fleshback off
"Nak, Zayn."Ucap Mama Sinta tiba-tiba saat sudah kembali setelah membeli makan.
Zayn yang sedang melamun, tersadar dari lamunannya "E-eh, iya tante."Ucapnya rada gugup.
"Kamu ngelamun?."
"Engga kok tan."
Sinta mengangguk mengerti "Kalo gitu, ayo makan bareng tante? Mau?."
Zayn tersenyum kikuk "Maaf tan, lain kali gimana tan?, saya masih harus jaga Ummi hehe."Tolak Zayn halus.
"Oh, ya sudah gapapa, kalo boleh tau, Ummi di rawat di rumah sakit mana?."
"Disini juga tan."
"Kebetulan, nanti tante bisa jenguk kalo Ayahnya Zikra udah pulang."Ucap Sinta "Apa boleh tante jenguk? Di kamar nomor berapa?."Lanjutnya.
"Boleh banget tan, ruang rawat umum kamar nomor 14 tan."Jawab Zayn tersenyum "Ya, udah kalo gitu, saya permisi ya tan. Assalamu'alaikum."Ucap Zayn pamit.
"Waalaikumus'salam."
~♥~
"Assalamu'alaikum."Zayn memasuki ruang rawat Umminya.
"Waalakumus'salam."Jawab Zahwa. "Gimana bang, kondisi mas Zikra?."Lanjutnya bertanya.
"Ya, gitu."Zayn melangkah duduk di lantai, merogoh ponselnya di saku.
"Ish.. Abang, jawab yang bener kenapa sih."Kesal Zahwa.
"Abang, mau tidur. Diem."Zayn merebahkan tubuhnya di lantai yang sudah teralas karpet lantai.
"Abanggggg.... Jawab."
"Diem. Nanti tante Sinta kesini ini, jenguk Ummi. Kamu tinggal tanya dah."
Zahwa memanyunkan bibirnya "Ya ya ya."Zahwa duduk di kursi sebelah brankar Umminya. Menumpukan tangannya dan menenggelamkan wajahnya untuk tidur.
~♥~
Vote yaaaa komen juga, oh ya share dan follow jangan lupa sayang!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ta'aruf With You ( END )
Fiksi UmumIni adalah kisah antara dua insan, yang berusaha untuk bersatu tapi, tidak gampang untuk melakukan itu, banyak lika-liku dan cobaan yang menimpa keduanya. Ada banyak konflik, dan godaan. Akankah mereka bisa bersatu? Dan bisa bertahan melewati semua...