Tiga Puluh Sembilan

314 13 0
                                    

Sekarang Zikra sudah sampai rumahnya, ia sekarang pun sedang berada di kamarnya karena, Mama Sinta yang terlalu overprotektif membuat Zikra pasrah saja.

"Kamu makan dulu ya, Mama ambilkan dulu tunggu sini dan diam."Zikra hanya mengangguk patuh.

Dan Mama Sinta pun berlaku pergi ke dapur.

Zikra pun membuka aplikasi chat, dsn mengirim chat kepada Zahwairah.

Zikra
Assalamu'alaikum Zahwairah, saya sudah sampai rumah nih

Send.

Pesan sudah masuk, tinggal menunggu jawaban, ia pun menaruh handphonenya di atas nakas, dan memejamkan mata sejenak.

Tak lama pun terdengar notifikasi dari handphonenya Zikra, ia pun langsung membuka matanya, mengambil handphonenya di atas nakas.

Zahwa
Wa'alaikumus'salam, iya mas nanti aku ke rumah mas ya

Zikra tersenyum melihat balasan pesannya.

Ia pun dengan segera membalasnya.

Zikra
Iya di tunggu ya Zahwairah

Dan tak berapa lama, Mama Sinta datang membawa makanan dan minuman untuk Zikra.

"Makan dulu."Zikra mengangguk saja.

"Makan sendiri atau.... Suapin?."

"Ya, sendiri lah."Zikra mendengus.

Sinta terkekeh "Iya, nih Makan."Sinta memberi satu piring nasi dan lauknya, Zikra pun menerimanya, dan Sinta menaruh satu gelas air putih di atas nakas.

Zikra pun mulai memakannya tak lupa dengan baca doa sebelum makan.

"Ya, udah Mama ke dapur dulu ya."

Zikra mengangguk "Nanti Zahwairah mau kesini Ma."Ucapnya setelah selesai mengunyah.

"Ya, udah sekalian Mama buat cemilan dulu."

"Oke Ma."

Sinta pun berlalu pergi dan Zikra melanjutkan makannya.

~♥~

Rasyah sudah sampai di rumah Mika, dan Mika yang melihatnya tersenyum senang, ia tak percaya kalau Rasyah benar-benar serius tapi, ia tak yakin apakah Rasyah benar-benar menerima dirinya setelah tahu latar belakangnya? Entahlah.

Rasyah melangkah dan di belakangnya ada juga om nya yaitu, Fajar, Salsa Adeknya dan juga Riyo anaknya Salsa, dan jangan lupakan anak bayi perempuan di gendongan Salsa.

Rasyah sudah duduk di sofa yang tak terlalu empuk dan juga sudah sedikit robek-robek, ada juga kucing berbulu putih perpaduan hitam sedang tiduran di karpet anyaman.

"Duduk Syah, om, Salsa ya?."

Salsa mengangguk sambil tersenyum.

"Ante canci, itu ucing ante?."Tunjuk Riyo ke arah kucing.

"Iya, ganteng."

"Boyeh athu main bayeng ndak?."

"Boleh dong."

"Hoyeh.... Iyo, main duyu ama ucing ante ya."

Salsa ingin melarangnya tapi, suara Mika membuatnya tersenyum tak enak.

"Engga apa Salsa."

"Hehe, iya... Mbak."

"Ayah lo mana?."

Mika tampak bingung "E-anu, belum pulang lagi kerja."Bohongnya.

Rasyah hanya mengangguk saja "Ya, udah tunggu Ayah lo ya."

"Ja-jan-jangan.... Mulai aja sekarang, Ayah pulangnya malam."

"Tapi Mik, engg-"

"Engga papa Syah, Ayah udah tau kok."Rasyah mengangguk.

Dan acara pun dimulai, om Fajar mengungkapkan niat mereka datang, dan sebagainya... Di lanjut dengan pemasangan cincin lamaran tapi.... Saat hampir sedikit lagi melekat sempurna, suara pria menghentikan aksi Rasyah... Dan Cincinnya ia tarik dan genggam kembali.

"MIKA LO HARUS GUA KASIH PELAJARAN."

Mika langsung ketakutan, di tarik paksa oleh pria tersebut.....

Rasyah yang melihat dan semuanya terlihat bingung sampai.... Mika berbicara....

"Ini Ayah gue Syah."

Rasyah mendelik tak percaya, begitu pun Salsa dan juga om Fajar.

Dan Riyo yang sedang memeluk kucing Mika, merasa ketakutan, duduk sambil memeluk kucingnya sangat erat.

~♥~

Jangan lupa vote, komen, share dan follow yaa☺☺🌟💬

Maaciww💖😻



Ta'aruf With You ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang