Empat Puluh

582 14 0
                                    

Mika di tarik paksa tapi, belum sampai keluar pintu, Rasyah menahan tangan Mika yang sebelah kiri.

"Jangan kasar sama anak sendiri om."Rasyah menarik Mika keras, sampai Mika menabrak dada bidangnya.

"Syah... Maaf."Gumamnya saat menabrak dada Rasyah, Rasyah tentu mendengarnya, ia memberi isyarat melalui mata seakan bicara 'engga papa Mika.' dan Rasyah menarik Mika untuk pindah ke belakangnya.

"Lo siapa berani-beraninya ngatur gua."Bentak Ayah Mika... Sebut saja Doni.

"Saya engga ngatur om tapi, tindakan om terhadap anak perempuannya sendiri, tidak pantas."Tegas Rasyah. "Dan om saya rasa tidak pantas di sebut sebagai Ayah."Lanjutnya.

Doni mulai emosi dan...

Bughhh...

Satu bogeman mentah mendarat di rahang Rasyah sebelah kanan.

"Bocah bau kencur, tau apa lo."

Rasyah memegangi rahangnya "Om anak perempuan seharusnya di jaga karena, om cinta pertamanya."

"Engga usah banyak omong lo."Doni sudah siap membogem Rasyah lagi tapi, suara Mika menghentikan aksinya.

"STOP AYAH!!."

"AYAH BUTUH APA LAGI HAH?!."

"Duit, mana... Lo pasti ada kan?."

"Mika engga ada Yah."

"Engga usah bohong lo."

"Engga ada Yah, uang gajian Mika udah Mika kasih ke Ayah semua kemarin."

"Sini lo, dasar anak kurang ajar."Doni menarik tangan Mika kasar tapi, sebelum Doni membawa Mika pergi suara Rasyah menghentikan langkah Doni.

"Stop om, om butuh berapa."

"Satu juta."

Rasyah langsung merogoh dompetnya, mengambil uang tunai satu juta, dan memberikan pada Doni.

"Oke... Gitu dong dari tadi."Ucap Doni setelah menerima uangnya.

"Pacar lo boleh juga Mik, dah gua cabut."Doni pun langsung pergi begitu saja.

Lelaki bertato, dan beranting itu melangkah keluar rumah dengan senyuman merekah.

Mika langsung menatap Rasyah "Maap Syah..."Matanya berkaca-kaca dan suaranya serak.

Rasyah tersenyum manis "Engga papa, Mik."Senyuman yang begitu manis, dan tulus yang membuat Mika nyaman.

Salsa yang menatap Mika merasa jijik "Mas, ayo pulang, Salsa engga setuju sama lamaran ini."Salsa menarik Rasyah paksa keluar sambil tangan kirinya memegang gendongannya.

"Om tolong gendong Riyo."

Om Fajar pun mengambil Riyo dan menggendongnya.

Om Fajar tersenyum ramah saat melihat Mika "Saya akan bantu kamu supaya lamaran dan pernikahan tetap di laksanakan, tenang saja."Ucap om Fajar.

"Terimakasih, om."Mika tersenyum.

"Iya... Ante jangan cedih ya... Anti Iyo biyang Buna cupaya ndak alak agi cama ante canci."Timpal Riyo dengan gaya bicaranya yang masih cadel.

"Makasih Iyo ganteng."Mika tersenyum lagi.

"Kalo gitu, saya permisi."

Fajar melangkah pergi dan Riyo melambaikan tangannya "Dadah ante canci."Ucapnya.

Mika tersenyum "Iya hati-hati om, dadah Iyo ganteng."Mika tersenyum sendu.

Lagi dan lagi Ayahnya adalah sumber pertama patah hati nya.

Ta'aruf With You ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang