Dua Puluh Delapan

265 13 0
                                    

"Akhirnya, kelar juga."Gumam Rasyah.

Rasyah melirik jam tangannya, sudah menunjukkan pukul 17.50 WIB.

Ia pun membereskan berkas-berkas nya dan bergegas pulang tapi, tiba-tiba handphonenya berdering tanda ada panggilan masuk.

"Pak bos."Gumamnya setelah membaca nama pemanggilnya.

Rasyah buru-buru mengangkat telponnya.

Assalamu'alaikum, wasap pak bos yang kece, ada apa gerangan?

Waalaikumus'salam, cepet lo kerumah sakit.

Engga pake lama.

Zikra pun mematikan panggilannya.

"Aelah, ngeselin banget punya bos modelan gini."Gumam Rasyah kesal.

"Engga tau orang pengen balik, abis tuh tidur."

"Sabar-sabar, orang sabar di sayang istri."Lanjutnya mengelus dada.

"Eh, gue kan belum punya istri."

"Lah sabodo lah ya."Rasyah pun berjalan keluar kantor menuju rumah sakit.

~♥~

"Abang."Panggil Zahwa pada Zayn yang sedang tiduran di sofa sambil menonton televisi.

"Hm."

"Bangggg."

"Hm."

"Abang ishhh."

Zayn melirik Zahwa sekilas "Apa adek ku sayang?."Ucapnya malas.

"Abis isya jalan yuk bang."

"Aku mau beli seblak mbak Popi."

"Sendiri aja lah."Jawab Zayn yang masih fokus dengan televisinya.

"Anterinnn."

"Malesss."

"Aku beliin es kopi deh yang di warung mbak Tari."Bujuknya.

"Yang suka sama abang itu loh."Ledeknya. "Abang kan juga suka yaa... Ya ya kan?."

"Apa sih."

"Makannya anterinnn, nanti aku engga ledekin."

"Engga."

"Bilang Ummi nih."

Zayn menatap Zahwa malas "Yayaya."

"Makasiii abang sayang."Zahwa tersenyum kemenangan.

Ia pun balik melangkah menuju kamar nya lagi.

"Abis isya jangan omdo."Teriak Zahwa.

"Iya Bawel."

~♥~

Vote, komen dan follow yaaa

Maaciww luvv!!!

Ta'aruf With You ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang