"Siapa Tae? Pacar baru? Lo udah putus sama Yoongi?"
Taehyung mengurungkan niatnya untuk membukakan pintu mobil untuk Jihoon. Ia cukup terkejut mendengar pertanyaan itu tiba-tiba. Siapa orang yang memiliki keberanian bertanya seperti itu kepadanya?
Perlahan Taehyung menoleh, mencari pemilik suara itu. Hingga akhirnya Taehyung melihat cowok berpostur tinggi dengan jaket jins denim. Cowok itu melambaikan tangan ke arahnya dengan senyum tak berdosa.
"Gue yakin, Yoongi kalau lihat ini bakalan nangis, rupanya selama ini orang yang di percayai sudah membawa orang lain ke dalam mobilnya."
Taehyung langsung memberi tatapan tajam dan dinginnya setelah melihat siapa pemilik suara itu. Tangannya mengepal kuat mendengar cercaan kalimat yang cukup menaikan emosi Taehyung.
Cowok tersebut tak lain adalah Minhyun. Teman satu Kampusnya. Ah tidak, lebih tepatnya adalah Musuh satu Kampusnya.
"Jaga mulut lo," sarkas Taehyung dingin.
"Lo belum jawab pertanyaan gue tadi. Siapa dia? Pacar baru?" Tanya Minhyun sembari menatap Jihoon yang baru saja ingin masuk ke dalam.
Taehyung menghela napas kasar, jika saat ini mereka hanya berdua dengan Minhyun, sudah Taehyung yakini bahwa Minhyun akan babak belur sekarang juga.
Taehyung menatap Jihoon yang sepertinya terlihat kebingungan. Taehyung membuka pintu kembali.
"Masuk," suruh Taehyung ke Jihoon.
Jihoon hanya menurut, Ia langsung masuk tanpa sepatah kata lagi. Bahkan Jihoon bingung dengan situasi saat ini.
Taehyung berjalan mendekat ke arah Minhyun. Tangan Taehyung menepuk-nepuk keras bahu Minhyun. Bahkan tatapan-nya kini sangat dingin.
"Simpan pertanyaan lo itu," sarkas Taehyung lagi.
Minhyun tersenyum, ia paham kalau Taehyung kini sudah terpancing emosi. Minhyun hanya mengangkat bahu, tak peduli.
"Oh, jadi dia pacar baru lo?" Tanya Minhyun kembali memanasi Taehyung.
"Jadi lo dan Yoongi sudah putus?" Tanya Minhyun tak ada habisnya.
"Berarti boleh dong, kalau gue maju untuk memilikinya?" Tanya Minhyun lagi dan lagi.
Rahang Taehyung mengeras, sangat muak mendengar ucapan Minhyun. Tapi, Taehyung berusaha menahan emosinya, Ia masih menatap Minhyun dengan tatapan amarah.
"Sekali lagi, jaga ucapan lo," ucap Taehyung penuh penekanan.
Minhyun menatap dengan pandangan tenang. Saat ini ia hanya ingin mempermainkan emosi Taehyung, bukan yang lain.
"Oh sepertinya lo sudah mulai emosi, kalau gitu lupakan pertanyaan gue yang tadi."
Taehyung mengerutkan kening sebentar, memikirkan apa maksud dari cowok ini.
"Maksud lo apa?" Bingung Taehyung.
"Gini, gue cuma bercanda aja, jangan di masukin ke hati," jelas Minhyun sembari tersenyum.
"Menurut lo itu lucu?" Kesal Taehyung.
"Lucu-lah, menurut lo nggak ya?" Timpal Minhyun.
Taehyung hanya menghela napas kasar.
"Nggak."
"Oke, maaf kalau gitu," akuh Minhyun sembari menepuk-nepuk bahu Taehyung.
"Di maafkan," balas Taehyung singkat.
Minhyun mengangguk pelan.
"Tenang aja, gue nggak akan merebut Yoongi dari lo. Cukup mengagumi dari kejauhan tanpa memilikinya aja udah cukup bagi gue," perjelas Minhyun.