🔒Posesif 22

1.1K 219 177
                                    

"Gue bawa kan kue nih. Ini bukan rasa Bluberi, tapi rasa kecewa yang sudah gue pendam semalaman."

Yoongi berucap pelan, menyadarkan dirinya saat itu juga. Taehyung langsung menaruh kembali piring di tangannya.

Yoongi berdiri dengan rasa canggung, jujur banyak sekali yang ingin Yoongi ketahui sekarang.

Siapa lelaki itu? Yoongi mengingat wajah nya, namun ia melupakan namanya. Yoongi juga masih mengingat dimana pertemuan mereka.

Namun, Yoongi berusaha menahan diri. Jujur, semua gejolak emosi yang bercampur aduk menjalar di seluruh tubuhnya saat ini sedikit membuatnya muntah.

Bahkan, tanpa Yoongi sadari kedua tangannya mengepal kuat.

"Kenapa tiba-tiba ke sini?"

Bodoh! Dari sejuta pertanyaan yang bisa Taehyung pikirkan, kenapa malah pertanyaan itu yang keluar dari bibir Taehyung. Dan Taehyung sangat menyesalinya, ia merutuki kebodohannya sendiri.

Taehyung memberanikan diri untuk mendekati Yoongi.

"Kenapa nggak kabarin dulu kalau mau datang?" Tanya Taehyung lebih lembut.

"Ambil," bukannya menjawab, Yoongi menyodorkan paper bag berisi kue yang dibelikan Jimin tadi.

Sedangkan Taehyung berusaha memaksakan senyumnya, berjalan lebih dekat. Taehyung menerima paper bag tersebut, kemudian membelai puncak Yoongi.

"Makasih," balas Taehyung. Tangannya menurun, meraih jemari Yoongi dan menggenggamnya erat, yang di maksudkan oleh Taehyung agar Yoongi mempercayainya.

Dan benar saja, genggaman tangan Taehyung berhasil membuat rasa gugup di hatinya, tapi Yoongi segera melepas genggaman itu. Membuat Taehyung sedikit tertegun.

"Kenapa di lepas?" Tanya Taehyung menatap Yoongi sangat lekat.

"Gue boleh masuk nggak nih? Tamu aja di bolehin, masa gue nggak," singgung Yoongi menatap sinis Jihoon.

Taehyung menggeser tubuhnya untuk memberi jalan.

"Ayo masuk," ajak Taehyung hangat.

Yoongi tak menjawab apapun, ia masuk melewati Taehyung begitu saja. Jujur, di situasi seperti sekarang. Yoongi tak tau harus berbuat apa. Pikirannya mendadak kosong.

Marah? Tentu saja ingin.

Sedih? Tentu saja ada.

Kecewa? Tentu saja termasuk.

Yoongi tidak tau harus berpikir apa selain memikirkan kalimat yang Taehyung ucapkan kemarin kepadanya. Kalimat itu terus terputar di benaknya.

"Selalu percaya sama gue ya. Kalau ada apa-apa selalu bilang atau tanya ke gue dulu, jangan pernah menyimpulkan apapun yang hanya lo dengar ataupun lihat."

Yah, hati Yoongi sekarang sedang meyakini bahwa pasti ada alasan bahwa kenapa Taehyung membawa orang lain kedalam Apartemen-nya.

Yoongi harus mendengar penjelasan Taehyung dulu, dia tak ingin terbawa emosi dan semakin memperburuk keadaan.

Yoongi dan Taehyung sama-sama sudah bersikap dewasa.

Berarti semua penjelasan juga tidak harus menggunakan ego dulu kan?

*****

Yoongi duduk di sofa, keadaan di dalam Apartemen Taehyung mendadak canggung bercampur tegang. Yoongi melirik lelaki di meja makan, lelaki itu menatap ke Yoongi dengan tatapan sangat tenang.

Itu membuat Yoongi tidak nyaman.

"Apa lihat-lihat?" Sahut Yoongi menatap Jihoon datar.

Jihoon menunduk, ia baru saja ingat bahwa sosok di hadapannya ini adalah orang yang pernah menolongnya dulu, menolong memberikan bunga ke Taehyung. Jadi, dia kah pacar Taehyung?

POSESIF  ; TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang