Malam ini yoongi baru saja selesai mendokumentasikan rapot anak muridnya. Yoongi tersenyum senang ketika nilai-nilai muridnya mendapatkan hasil memuaskan.
Jake, meskipun sifatnya jahil dan nakal dia tipe siswa yang cerdas. Sunoo, anak yang cukup manja ini dapat nilai di atas rata-rata. Dan jungwon si ketua kelas, ia mendapatkan peringkat pertama dikelas.
Yoongi beruntung dan bersyukur bisa mengenal anak-anak hebat seperti mereka. Bahkan dirinya berharap, akan mempunyai anak yang pandai juga.
Ponsel yoongi bergetar menandakan pesan masuk. Setelah ia lihat, rupanya dari taehyung.
Taehyung : Besok pak guru cantik sibuk nggak?
Yoongi tersenyum tipis, jemarinya mulai membalas pesan itu.
Yoongi : Besok penerimaan rapot siswa, aku harus datang.
Taehyung : Selesai acara jam berapa?
Yoongi : Jemput aku jam 12 siang
Taehyung : Oke cantik
Yoongi menggeleng kepalanya melihat pesan taehyung. Kemudian ia mulai teringat ucapan taehyung tadi siang.
Yoongi akan menelfon jungwoo, ia tak mau tidur dalam keadaan pikiran yang masih tidak tenang. Yoongi mengambil dompetnya, mengeluarkan secarik kertas kecil berisikan sederet nomor ponsel.
Yoongi mengetik nomor itu dan menyimpannya terlebih dahulu di kontak.
"Telfon atau Sms?" Bimbangnya.
Kalau dipikir lagi sepertinya enak telfon daripada membalas pesan. Baiklah yoongi menekan nomor itu dan menunggu di angkat.
Tak butuh waktu lama rupanya jungwoo langsung menerima panggilan itu.
"Halo, Dengan siapa ini?"
"Hai ini aku, min yoongi." Sapa si manis dengan nada lembut.
"Ah hai yoongi, sudah kuduga ini kau." Balas jungwoo diseberang sana.
Yoongi berkerut, "Apa maksudmu?"
"Taehyung mengabariku kalau kamu akan menelfonku. Mungkin kamu mau meluruskan sesuatu?"
"Yah.. aku hanya ingin tau suatu hal tentang kedekatan kalian."
"Yoongi, kamu jangan salah paham. Aku dan taehyung tidak mempunyai hubungan spesial, hanya sebatas sahabat dan rekan kerja."
"Begitu ya..?"
"Justru aku berterima kasih pada taehyung yang sudah mau menerimaku bekerja bersamanya. Bahkan setiap jam diluar pekerjaan, dia selalu menyebut namamu. Dia bercerita padaku akan segera menikahimu ketika dia kembali ke korea."
Mendengar penjelasan jungwoo tentu saja membuat yoongi merona. Pipinya memanas mendengar itu.
"Dia selalu membicarakanmu, dia selalu merindukanmu." Lanjut jungwoo.
"Itu berlebihan.." cicit yoongi membuat jungwoo tertawa pelan.
"Bersiaplah, taehyung akan membawamu ke suatu tempat."
"Kemana?" Bingung yoongi.
"Aku tidak tau, yang pasti kalian akan menghabiskan waktu berdua."
"Emm jungwoo, maaf aku sudah berpikir buruk-"
"Hahaha tidak apa, itu wajar."
Yoongi tersenyum, "Jungwoo?"