Haru berjalan ke arah ruang tamu setelah keluar dari ruangan Rai, ia memegang pipinya yang masih sakit karena tamparan dari Rei. Saat sudah sampai di ruang tamu ia merebahkan dirinya di sofa empuk dan memanggil pelayan.
"Anda memanggil saya Haru-sama?"
"Ya, tolong bawakan lap dingin untukku"
"Apa ada yang lain?"
"Bisa kau siapkan makanan untukku? Aku sangat lapar"
"Sesuai perintah anda, tolong tunggu sebentar" Setelah mendapat perintah dari Haru, pelayan tersebut segera pergi dan melakukan tugasnya. Haru masih memegang pipinya yang masih sakit.
"Sial, Rei tamparan mu kuat sekali, apa yang kau lakukan selama 10 tahun ini sih"
"KAKAK!!"
Haru terkejut sampai jatuh dari sofa, sang pelaku hanya cengengesan karena berhasil membuat Haru terkejut. Rei membantu Haru duduk lalu ia pun duduk di samping Haru.
"Ya ampun jantungku hampir lepas"
"Hehehe maafkan aku kakak, habis kakak melamun sifat jahilku jadi timbul karena itu"
"Ya ampun datang dari mana sifat jahilmu itu hahh?"
"Dari kakak"
"Kapan aku mengajarkannya hah?!"
"Ah! Ya ampun kakak maafkan aku, apakah tamparan ku sangat sakit, tolong maafkan aku" Ucap Rei sambil mengelus pipi Haru yang tadi ia tampar.
Haru merebahkan kepalanya pada pangkuan Rei lalu memejamkan matanya. Rei tersenyum lalu mengelus puncak kepala Haru dengan lembut. Ia senang jika Haru bermanja - manja dengannya, ia senang bisa melihat Haru lagi setelah sekian lama tak berjumpa rasanya ia kembali pada masa lalu saat pertama kali bertemu dengan Haru.
"Pangkuan mu sama seperti pangkuan Hoshino, aku jadi penasaran bagaimana rasanya tidur dipangkuan Daisuke..."
"Lalu kenapa kau tak melakukannya?"
"Arghhhh"
"Ada apa?"
"Aku ditinggal Daisuke selama 3 hari..."
"... Hanya karena itu?"
Haru bangkit lalu menatap Rei "hanya itu kata mu?! Ini 3 hari, 3 hari Rei itu sangat lama ya ampun aku bisa gila karena tak melihat Daisuke selama itu. Itu sangat menyiksa..."
Rei tersenyum kaku, baru pertama kali ia melihat Haru yang merengek seperti ini. Padahal 3 hari adalah waktu yang sebentar tapi ia bilang itu sangat lama. Ya ampun beginikah seorang bucin akut.
"Kakak 3 hari adalah waktu yang sebentar, bersabarlah ya"
"Kau benar! Aku harus bersabar ketika Daisuke kembali kami akan berkencan. Kau benar aku harus sabar menunggu dan menyelesaikan semua tugasku" Ucap Haru bersemangat
'Syukurlah...' batin Rei
"Haru-sama ini makanan anda beserta dengan kain dan air dingin"
"Ohh Terima kasih"
"Sama - sama. Jika anda butuh sesuatu silahkan panggil saya"
Haru mengangguk, Rei mengambil kain lap lalu membasahi nya dengan air dingin. Setelah itu ia mengompres kan pada pipi Haru yang tadi ia tampar.
"Kakak sekali lagi tolong maafkan aku"
"Twidwak wapwa awpa"
"Kakak habiskan makanan mu dulu baru berbicara"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Promise [HaruDai] [END]✅
RandomKato Haru seorang pria yang memiliki jalan hidup yang bebas, selalu menolong orang dan selalu tersenyum ramah pada semua orang. Walaupun ayahnya merupakan seorang pengusaha terkenal yang memiliki banyak cabang di beberapa negara, tapi Haru memilih h...