Oke gais karena aku yakin kalian ga akan puas dengan extra chapnya aku kasih beberapa cerita tentang keseharian dua keluarga kaya ini ya...
Semoga kalian suka xixixi
•
•
•
•Hari minggu yang cerah, burung - burung beterbangan menuju langit biru yang cerah. Angin berhembus pelan yang membawa kesan sejuk, suara daun yang bergesekan karena tertiup angin yang membuat tenang. Jika tak ada teriakan serta tawa keras dari seseorang.
Hoshino yang tengah menikmati hari liburnya yang ditemani dengan secangkir teh dan sepiring cemilan harus menahan kekesalannya. Bagaimana tidak, kedua kakaknya dan satu adiknya tengah bermain di halaman rumah.
Mereka sedang bermain sesuatu hal yang menurut Hoshino sangat tidak berguna yang membuat mereka terlihat bodoh. Ia menghela nafasnya lalu melanjutkan kegiatannya untuk menikmati pagi cerah tersebut. Ia membuka buku lalu membacanya dengan khidmat.
Hoshino menutup bukunya pelan, ia memejamkan matanya. Perempatan imajiner sudah terlihat di dahi Hoshino. Ia menghela nafas lalu mengusap dadanya. 'Tenanglah Hoshino jangan sampai kulitmu banyak kerutan hanya gara - gara binatang di kebun raya yang lepas itu' batinnya mengingatkan.
Hoshino bangkit dari tempat duduknya lalu membawa teh serta camilannya untuk pergi kebagian belakang rumahnya. Meskipun halaman depannya terlihat indah karena banyak tanaman tapi bagian belakang rumahnya terlihat indah karena ada pohon maple serta ada taman bunga kesukaan ibunya.
Ia duduk lalu mulai melanjutkan aktifitasnya untuk bersantai, ini hari liburnya setelah bekerja sangat keras sampai ia tak memiliki waktu tidur yang baik. Haru memberikan 2 hari libur pada ketiga adik nya. Hoshino tentu tak ingin menyia - nyiakan kesempatan yang diberikan kakaknya.
"Jika saja ketiga bajingan ini tak ada" Ucap Hoshino kesal
"Oiiiiii Hoshino aku mencari mu kemana - mana ternyata ada di sini"
Hoshino menatap tajam ke arah Kamei "ada apa?!"
"Wo wo tenanglah bung, aku, shin-nii dan Yoko berencana untuk me-"
"Tidak"
"Aku belum selesai bicara"
"Ti-dak"
"Ahh ya sudahlah, tapi jangan menyesal ya"
"Pergilah dari pandanganku sebelum aku menendang mu"
"Ada nona muda sedang kesal kawan hahahaha"
Hoshino melempar bukunya ke arah Kamei tapi bisa ia hindari, Hoshino mengepalkan tangannya kuat menahan amarahnya. Ia menghela nafas lalu mengambil bukunya dan duduk kembali.
"Ahhh rasanya tenang"
Hampir dua jam Hoshino menghabiskan waktunya sendirian di belakang rumahnya. Di rasa sudah agak bosan ia bangkit lalu menaruh cangkir teh dan piring cemilan tadi ke dapur lalu mencucinya. Setelah itu ia berjalan ke arah ruang televisi, rencananya ia ingin menonton film yang sudah terlewat karena ia tak sempat menonton karena sibuk bekerja.
Ia membulatkan matanya kala melihat kedua kakak dan satu adiknya tengah duduk santai di depan televisi sambil menonton film, dan juga mereka memeluk popcorn dipangkuan masing - masing. Dan juga hal yang membuat Hoshino terkejut adalah. Mereka sedang menonton film yang sangat ingin Hoshino tonton.
"Kenapa kalian tak mengajakku?" Tanyanya sebal
"Tadi aku sudah mengajakmu, tapi kau memotong pembicaraanku sebelum aku menyelesaikannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Promise [HaruDai] [END]✅
AcakKato Haru seorang pria yang memiliki jalan hidup yang bebas, selalu menolong orang dan selalu tersenyum ramah pada semua orang. Walaupun ayahnya merupakan seorang pengusaha terkenal yang memiliki banyak cabang di beberapa negara, tapi Haru memilih h...