Epilog

371 35 30
                                    

20 tahun telah berlalu, banyak kenangan manis dan juga pahit yang sudah mereka rasakan. Tidak ada yang paling membahagiakan selain melihat kedua orang tuanya bisa tersenyum dengan cerah. Entah sudah berapa lama waktu berlalu, dan sudah berapa lama senyuman hangat itu menghilang namun semuanya masih terasa. Kehangatan nya, kelembutannya dan ketulusannya masih sangat terasa walaupun sudah dimakan waktu.

Kenangan mereka terhadap orang tua mereka adalah sesuatu hal yang tak bisa dibeli dengan uang atau apapun. Hari - hari bahagia yang mereka lewati bersama takkan pernah bisa digantikan dengan hal lain. Cinta pertama mereka bahkan masih sama tidak bisa diubah.

Seperti yang pernah Haru katakan, hiduplah sesuai keinginan kalian. Perjuangkan apa yang menurut kalian benar, bahagiakan lah orang - orang yang kalian sayangi dan harus terus saling tolong menolong. Tak perduli berapa jauh jarak memisahkan tapi ikatan kalian sebagai saudara tidak akan pernah terputus sampai kapanpun.

Haru yang tegas serta Daisuke yang penuh kelembutan, mereka adalah perpaduan yang sangat indah. Kadang kala mereka akan bertukar peran sebagai orang tua. Disaat Daisuke tegas maka Haru akan jadi lembut. Mereka merasa sangat disayangi kala orang tua mereka selalu memberikan satu kecupan hangat pada kening mereka.

Meskipun mereka sudah dewasa tapi mereka tak pernah malu disaat kedua orang tuanya mencium mereka di kening. Pertengkaran diantara mereka yang pernah mereka saksikan secara langsung adalah sesuatu hal yang tak ingin mereka lihat ulang seumur hidup.

Cukup sekali dan tidak ada lagi, mereka ditakdirkan bersama dan tak perlu ada drama untuk menguji seberapa besar rasa cinta mereka berdua. Mereka adalah definisi dari orang tua idaman seluruh anak - anak. Mungkin?

Begitulah, orang tua kami adalah yang terbaik dari yang terbaik. Kami tak pernah mengeluh disaat mereka memarahi kami karena memang kami yang salah. Tapi ada saatnya dimana kami memberontak dan mengatakan hal - hal yang membuat mereka sakit hati. Namun dengan segala kasih sayang mereka, mereka dengan sabar menghadapi kami dan dengan mudah memaafkan kami.

Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan karena kami akhirnya bisa bertemu dengan mereka. Dengan kedua orang tua kami yang sangat kami cintai.

"Mayumi cepatlah Nii-sama sudah menunggu diluar" Ucap Kei sambil memakai sepatu

"Tidak sopan, panggil aku Nee-chan Kei ya ampun" Ucap Mayumi sambil berjalan ke arah Kei.

"Ayolah kita hanya beda beberapa menit, jangan seperti Zou-nii terhadap ken-nii Mayumi"

"Berisik, cepat bangun aku akan memakai sepatu"

"Dasar perempuan memang paling lama dalam berdandan" Ucap Kei malas lalu keluar dari rumah.

Mayumi menatapnya kesal, setelah selesai memakai sepatu ia mengunci pintu lalu masuk ke dalam mobil kakaknya yang sedari tadi sudah menunggu.

"Nii-sama dimana yang lain?" Tanya Kei heran karena tidak melihat kakak - kakaknya yang lain.

"Mereka sudah diperjalanan, kita akan bertemu disana" Kei mengangguk mengerti.

30 menit kemudian mereka sampai ditempat tujuan. Di sana sudah ada Kenzou, Kenji dan juga Yona yang melambai - lambai ke arah mobil Kazu.

"Waw kalian seperti orang luar saja berdandan seperti itu" Ucap Kei kagum saat melihat kakak - kakaknya yang tampil berbeda

"Tentu saja, kami baru saja kembali dari London tentu harus bergaya" Ucap Kenji sambil menggosok hidupnya sombong

Kenzou memukul kepala Kenji lalu menatap kedua adik bungsunya. "AWW ZOU APA -APAAN KAU INI"

"Panggil aku Zou-nii otouto"

"Lihat!! Kebiasaannya tidak berubah, siapa coba yang bisa tahan dengannya selain aku. Ckckckck"

Kenzou menatap Kenji tajam dengan tangan terkepal, Kenji yang melihat hal tersebut cengengesan dan meminta maaf. Kazu tersenyum tipis, karena ia yang paling tua maka ia yang harus memberikan intruksi.

"Baiklah ayo, sebelum malam dan juga kalian bertiga harus beristirahat atau nanti akan sakit"

"BAIKKK!!" ucap mereka serempak.

Mereka berjalan melewati pepohonan sakura yang rindang yang tengah berguguran, Mayumi dan Kei menatap takjub semua itu. Padahal mereka sudah sering ke sini tapi tetap saja mereka selalu kagum dengan keindahan tersebut.

10 menit berjalan mereka akhirnya sampai ditempat kedua orang tuanya. Mereka duduk lalu mengatupkan tangannya untuk berdoa.

Kazu membuka matanya lalu mengusap nama kedua orang tuanya yang tercetak pada sebuah nisan. "Mama, papa kami datang. Kami semua datang"

Kelima adiknya membuka matanya dan menatap nisan kedua orang tuanya. "Hei pak tua aku datang, kau tahu aku baru saja memenangkan sebuah taruhan dengan perusahaan besar di London dan aku yang menang. Saham kita naik dan uang kita tidak akan pernah habis hahaha" Ujar Kenji yang mulai bercerita.

Mereka semua tertawa bersama dihadapan kedua orang tuanya. Dulu mungkin Haru akan membalas godaan Kenji tapi sekarang mereka hanya bisa bercerita tanpa mendapat balasan atau respon apapun. Meskipun demikian mereka tetap merasa bahagia dan terus berceloteh sampai lupa waktu.

"Baiklah saatnya pulang, tahun depan kita akan kembali lagi" Ucap Kazu sambil berdiri

Yang lainnya mengikuti Kazu lalu berdiri dihadapan makam kedua orang tuanya. Untuk yang terakhir kalinya mereka mengatupkan tangan dan mulai berdoa setelah itu dengan berat hati mereka meninggalkan makam kedua orang tuanya dan bersiap untuk memulai aktivitas esok hari.









~Tamat~

My Promise [HaruDai]  [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang