Mari kembali pada waktu sesaat setelah Rai dan Rei bertemu.
Setelah Haru mengijinkan Rei untuk tinggal di markas, ia berdiam diri di kamar bersama dengan Rai yang memeluknya erat. Rei mengusap kepala Rai lembut sambil menyenandungkan sebuah lagu yang terasa sangat merdu.
"Rei suaramu indah" Celetuk Rai
"Kakak yang mengajarkannya, tapi suara kakak lebih indah. Aku ingin mendengarnya bernyanyi lagi"
"Begitu... Ya"
Hening, posisi Rai dan Rei masih sama. Rei masih senang menyenandungkan sebuah lagu dan tangannya yang masih sibuk mengusap kepala Rai lembut. Rai yang merasa nyaman mulai mengantuk, tapi sebelum ia menutup mata pertanyaan Rei membuatnya terkejut.
"Kenapa kau membantu jalang itu untuk mencelakai kakak?"
Usapan di kepala Rai berhenti, Rai masih dalam posisi memeluk Rei. Ia tak berani menatap wajah Rei. Meskipun Rei adalah seorang pemuda manis bertubuh pendek, tapi ia memiliki aura dominan yang sangat kuat yang membuat Rai ketakutan.
"Jawab aku Rai" Ucap Rei dingin
"A-aku, k-kau tau bagaimana orang tuaku kan..." Ucap Rai pelan
"Jawab yang benar" Suara Rei makin rendah dan menyeramkan.
Rai melepas pelukannya lalu menundukkan wajahnya, ia meremas celananya lalu mengangkat wajahnya pelan untuk menatap Rei. Wajah Rei datar dan juga dingin, ia menatap Rai tajam sampai Rai mengurungkan niatnya untuk menatap Rei.
"Aku... Tergiur dengan hasilnya. Amaya bilang jika kita berhasil mendapatkan Haru-san dan Daisuke-san maka keluarga Katou dan Kambe akan membayar mahal untuk mendapatkan pewaris utama mereka kembali" Jelasnya
"Tapi...."
"Perkiraan mu salah dan kau berakhir di sini begitu?" Potong Rei
Rai mengangguk kaku, ia dan Rei sudah menjalin kasih selama 3 tahun tanpa diketahui oleh siapapun. Selama itu mereka hanya berkirim pesan atau bertemu sebentar saja karena mereka memang orang yang sibuk. Rai tak pernah melihat Rei yang marah seperti ini maka dari itu nyalinya ciut. Apalagi statusnya sebagai seorang sub yang akan selalu patuh pada dom.
"Benar..." Jawabnya pelan
Rei menghela nafasnya lalu menarik Rai agar berdiri. Ia menarik tangan Rai yang membuatnya jatuh kedalam pelukan Rei, Rei memperbaiki posisi Rai agar duduk di pangkuannya dan berhadapan dengannya. Ia memeluk Rei lembut lalu mengusap punggung serta surainya pelan.
"Maafkan aku, aku hanya sedikit kesal" Ucapnya bersalah
Rai hanya menganggukkan kepalanya, ia menenggelamkan wajahnya pada bahu Rai lalu memeluknya erat. Mungkin karena lelah atau memang sudah mengantuk Rai jatuh tertidur di pangkuan Rei dengan kepala yang bersandar pada dada bidang Rei. Meskipun tubuh kecil tapi sebenarnya tubuh nya sangat atletis dengan perut abs yang indah dan juga beberapa luka yang menambah kesan tampan pada Rei jika sedang bertelanjang dada///ekhem
Rei menidurkan Rai di kasur lalu menyelimutinya. Setelah itu ia mengecup kening dan pipi Rai lembut lalu meninggalkannya. Ia keluar dari kamar menuju dapur, saat di dapur banyak orang yang menyapanya dan menanyakan apa yang sedang ia lakukan. Rei menjawab bahwa ia akan memasak sesuatu untuk Rai. Mereka mengerti lalu melanjutkan pekerjaan mereka masing - masing.
30 menit kemudian ia selesai masak. Setelah itu ia menata makanan ke dalam mangkuk dan piring lalu menaruhnya di nampan. Ia berjalan ke arah kamar Rai dengan perlahan karena takut makanan yang ia bawa tumpah. Setelah sampai ia membuka pintu dan terlihat sosok Rai yang tengah duduk di kasur sambil memandang keluar jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Promise [HaruDai] [END]✅
De TodoKato Haru seorang pria yang memiliki jalan hidup yang bebas, selalu menolong orang dan selalu tersenyum ramah pada semua orang. Walaupun ayahnya merupakan seorang pengusaha terkenal yang memiliki banyak cabang di beberapa negara, tapi Haru memilih h...