CHAPTER 17

448 65 26
                                    

"Selamat datang Haru-sama" Sapa bawahannya ketika ia sudah sampai di markas.

"Bagaimana keadaan mereka?" Tanya Haru sambil berjalan masuk ke dalam.

"Mereka baik - baik saja Haru-sama, baik mental maupun fisiknya, mungkin"

"Begitu ya, aku jadi ingin menyiksa mereka dengan kejam jadinya..." Ucap Haru sambil menyeringai.



Haru berjalan mengikuti bawahannya menuju ruangan Amaya dan Rai. Bawahan Haru membukakan pintu ruangan tersebut, saat pintu terbuka Amaya dan Rai terkejut ketika melihat siapa yang datang. Haru menyuruh bawahannya keluar dan berjaga diluar. Awalnya ia menolak takut jika Haru disakiti oleh mereka, tapi Haru menatapnya tanda tak ingin ditolak. Maka dari itu bawahannya hanya bisa menurut dan pergi keluar.

"Yooo~ sudah lama ya Ama-chan, Rai-kun. Bagaimana disini? Apakah bawahan ku berbuat kasar?"

"Kau bajingan Haru!!!" Desis Rai, begitupun dengan Amaya yang memandangnya horor.

Haru hanya mengedikkan bahunya lalu menatap Amaya "lalu Ama-chan bagaimana servis yang mereka berikan? Kau puas hmmm? Sudah berapa orang yang menyetubuhi mu aku ingin tahu lohh~"

"KAU-!!!"

"Ada apa Ama-chan? Ingin mengatakan sesuatu hmm? Atau kau menyesal karena sudah bersetubuh dengan pria lain di depanku?" Haru tersenyum seram membuat Amaya ciut seketika.

"Lalu bagaimana dengan kekasih pengusaha minyak mu itu? Ahhh~ aku lupa kau kan sudah membunuhnya 1 tahun lalu. Kasihan sekali ya dia, sudah dibunuh semua perusahan nya diambil oleh Nakamura bajingan. Maafkan aku kawan aku turut prihatin dengan kondisimu, semoga tenang di sana" Sambung Haru sambil menyatukan kedua telapak tangannya untuk berdoa.

"Hei hei Rai-kun bagaimana? Kau juga suka dengan servis ku kan? Berapa pria yang menusuk mu aku ingin tahu hahahaha" Haru tertawa melihat ekspresi Rai yang sudah menggelap ketika mengingat bagaimana ada banyak pria yang menyetubuhinya.

"Hei jika dilihat kalian masih baik - baik saja, sepertinya masih kurang ya. Baiklah akan aku tambahkan nanti ya" Mereka menatap Haru horor demi dewi Fortuna sang keberuntungan, sepertinya dia sangat membenci mereka sampai akhirnya mereka selalu mendapatkan bencana dalam hidupnya.

"Itulah balasan ku karena kalian berani menyentuh tunangan ku" Ucap Haru serius dengan aura mengintimidasi yang kuat. Tunggu apa tadi tunangan? Siapa tunangannya, siapa wanita yang mereka ganggu sampai membuat Haru melakukan ini semua pada mereka.

"Sia-"

"Kambe Daisuke" Belum sempat Rai berbicara Haru sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Kambe Daisuke, tunangan ku" Ucap Haru mantap sambil menatap dua orang bajingan di depannya itu.

"Ap-tunggu kau bertunangan dengan Daisuke??! Yang benar saja!!"

"Ada yang salah Nakamura Amaya"

"T-t-tidak ada a-apa - apa" Amaya kembali menelan kata - katanya ketika melihat tatapan Haru, sungguh ia sangat takut dengan tatapan Haru yang seperti itu.

"Kau menjijikan Katou Haru!!!" Teriak Rai yang sudah kesal dan dengan amarah yang memuncak.

Haru tersenyum "begitu kah Rai-kun? Aku dengar dari bawahan ku kau selalu mendesah kan satu nama saat disetubuhi oleh banyak orang. Dan saat dicari itu adalah nama dari seorang pria, jadi siapa yang menjijikan disini? Aku juga dengar kau selalu meminta lebih ketika para pria yang menyetubuhi mu itu sudah selesai"

Rai terbelalak, sampai sejauh itu? Sebenarnya siapa Haru sebenarnya. Kenapa ia bisa mengetahui semua itu, lalu apa yang dia bilang tadi, dia tau siapa pria yang disebutkan olehnya. Rai mulai gelisah takut jika Haru melakukan sesuatu pada orang yang dia cintai diam - diam itu.

My Promise [HaruDai]  [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang