apakah dia tampan? atau cantik?

419 25 41
                                    

Usia kandungan Daisuke sudah memasuki bulan kelima. Tidak banyak keluhan yang dia lontarkan selain keinginannya yang selalu aneh setiap harinya. Seperti hari ini ia duduk di sofa sambil bersidekap dada dengan mata dan hidung yang memerah dan mengacuhkan Haru yang terus - terusan membujuknya agar tidak marah.

Berawal ketika Daisuke bangun di pagi hari, ia meraba tempat disampingnya dan tidak mendapati Haru di sana. Ia menekuk wajahnya tanda kesal, setelah itu ia turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar untuk mencari keberadaan sang suami dan anak - anaknya. Daisuke berjalan menyusuri rumah megahnya sambil mengelus perutnya yang sudah membesar, ia berjalan ke arah meja makan dan hanya mendapati anak - anaknya yang tengah sarapan.

Ia terdiam melihat anak - anaknya lalu menundukkan wajahnya dan mulai terisak, Kazu yang melihat mamanya sedang berdiri tak jauh dari meja makan sambil menunduk langsung mendekati Daisuke lalu terkejut saat mendengar suara isakan dari Daisuke.

"M-mama k-kau kenapa apakah ada yang sakit?" Tanya Kazu selembut mungkin. Ia sekarang sedikit paham tentang orang hamil apalagi saat ia merasakan sendiri bagaimana perubahan suasana hati Daisuke yang sering berubah - ubah.

Si kembar yang mendengar kata - kata kakaknya langsung bangkit dari tempatnya dan menghampiri Daisuke. "Mama apa kau baik - baik saja? Apakah pak tua itu membuatmu sedih? Atau ia menghukum mamah semalaman samp- ACKKK ZOUUUU APA -APAAN KAU!!"

Kenzou menatapnya dingin "diam".

Satu kata yang membuat nyali Kenji ciut, ia terdiam dan memperhatikan mamanya yang tengah terisak. Tak lama Daisuke mendapatkan pelukan dari putrinya lalu ia mengelus perut Daisuke lembut. "Adik kecil apa yang terjadi? Kenapa membuat mama menangis hmm?" Ucapnya lembut sambil menatap perut buncit Daisuke.

"Hiks... Hiks..." Bukannya berhenti tangisan Daisuke malah makin kencang. Keempat anaknya kelimpungan karena tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.

"M-mama a-ayo duduk dulu, atau mama ingin sarapan?" Tanya Kazu selembut mungkin.

"Hiks... AKU MEMBENCI HARU LEBIH BAIK KAU PERGI SAJA DAN AKU AKAN MENIKAHI SHINJI!!" Ucap Daisuke sambil menangis dengan keras. Setelah berteriak seperti itu ia mendudukkan diri dilantai sambil mengusap perutnya disertai dengan tangisannya yang semakin kencang.

Haru yang mendengar teriakan Daisuke langsung berlari ke arah asal suara. Ia berlari seperti orang kesetanan, setelah sampai di tempat asal suara ia bisa melihat ke empat anaknya yang tengah berusaha menenangkan Daisuke, Haru melihat Daisuke yang terduduk di lantai  sedang menangis keras sambil mengelus perutnya.

"Ada apa ini!!" Tanya Haru panik.

"Daisuke ada apa? Apa ada yang sakit?" Tanya Haru lembut sambil menghapus air mata Daisuke.

"Aku membenci Haru aku akan menikah dengan Shinji!!!"

"Eh...?" Haru melongo dengan perkataan Daisuke, ia menggelengkan kepalanya lalu menggendong Daisuke dan membawanya ke sofa.

"Daisuke, dengar hei jangan menangis dengarkan aku. Kau tidak bisa menikahi Shinji Oke dia sudah punya Ryuu dan juga Noe. Mengerti?"

Bukannya berhenti tangisan Daisuke malah makin kencang. Keempat anaknya menepuk jidat lelah, kenapa dari semua hal yang dia bahas malah masalah pernikahan.

"Papa kau benar - benar bodoh, seharusnya kau membujuknya. Hahh~ papaku ternyata tidak sepintar yang kukira" Ucap Kenji dramatis.

Haru hanya meliriknya tajam lalu berfokus kembali pada Daisuke. "Oke sekarang bisa beri tahu aku kenapa kau menangis hmm?"

Awalnya Daisuke ingin bungkam, tapi melihat Haru yang terus - terusan bertanya secara lembut dan memberikan tatapan hangat akhirnya Daisuke angkat bicara. "Kau tidak ada di kamar" Ucapnya jutek.

My Promise [HaruDai]  [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang