10.

3.7K 304 26
                                    

Jam menujukan pukul 16:00 sore. Sekarang Jisoo menatap kaca jendela di samping kamar tidurnya dengan tatapan kosong. Belum lama, karna baru sekitar 1 menit-an ia sadar dari pingsannya. Namun lamunan nya harus terhenti karna mendengar pintu kamar yang terbuka. Dapat ia dengar langkah kaki pria yang menghampiri nya. Berusaha tak peduli, ia akhirnya tak memutuskan penglihatan nya pada kaca. Lebih baik ia menatap kaca itu dari pada harus menatap pria yang sekarang tengah duduk di samping nya ini. Bau parfum yang sering di pakai Taehyung masuk ke indra penciuman nya. Parfum yang beraroma Musk itu seolah menghipnotis dirinya agar menengok ke arah sang pria.

"Baby kau sudah sadar?." Tanya Taehyung dengan nada khawatir nya.

"Hemm." Jawab singkat Jisoo, karna ia masih kesal dengan Taehyung.

Sebenarnya tak hanya terpikir oleh perkataan Taehyung, ia juga kaget karna melihat secara langsung bagaimana lihai nya tangan Taehyung menggunakan senjata api tadi. Sebenarnya apa lagi yang ia belum tau mengenai pria ini.

"Ini sudah sore apa kau ingin pergi mandi?." Tanya nya lagi.

"Emm, apa kau ingin makan terlebih dahulu baby?." Walaupun tak mendapatkan respon, ia terus berusaha untuk memulai obrolan, walaupun hanya singkat.

Taehyung yang menyadari jika Jisoo nya seperti sedang marah, itu memilih diam, Taehyung mulai berpikir apa ia melakukan kesalahan. Tidak menemukan jawaban pada diri nya sendiri, ia akhirnya memberanikan diri untuk bertanya langsung.

"Emm, baby kenapa kau seolah sedang mendiami ku?." Sebenarnya Taehyung itu buka tipikal orang yang penyabar, namun itu tak berlaku untuk Jisoo. Ia akan selalu bersabar jika itu menyangkut wanita cantik disamping nya ini.

"Apa aku melakukan kesalahan?." Tanya nya lagi karna masih belum mendapatkan satu jawaban pun dari belah bibir plum Jisoo.

"𝘏𝘢𝘩, 𝘈𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘥𝘪, 𝘥𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘢𝘯𝘦𝘩. 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶, 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘧𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘦𝘳𝘪𝘭𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪." Ucap Jisoo dalam hati.

Lama mereka terdiam, tiba-tiba pekikan terdengar menggelegar di dalam kamar luas itu.

"𝘒𝘺𝘺𝘺𝘺𝘢𝘢𝘢𝘢𝘢." Kaget Jisoo karna tubuh nya dengan cepat di pindahkan ke pangkuan Taehyung.

"Yak turunkan aku." Kesal Jisoo sambil memukul dada bidang Taehyung.

Tentu saja pukul an itu tak berpengaruh pada tubuh bongsor Taehyung. Ia bahkan malah semakin mempererat rangkulan pada pinggang Jisoo.

"Aku tak akan melepaskan mu, sebelum kau bicara kenapa kau mendiami ku seperti ini." Ucap tegas Taehyung.

"Kenapa kau tanya aku, seharusnya kau berpikir kenapa aku seperti ini." Dengan cepat Jisoo menjambak rambut hitam Taehyung dengan ganas nya. Taehyung yang kesakitan pun tak sadar jika melepaskan tangan nya pada pinggang ramping Jisoo. Tak ingin  menyia-nyia kan waktu Jisoo langsung turun dari pangkuan Taehyung dan berjalan keluar kamar. Namun saat di depan kamar ia berpapasan dengan orang kepercayaan Taehyung. Siapa nama nya Jungko?, Joongko?, ah ia tak peduli. Tujuan nya sekarang adalah taman belakang, mungkin disana ia bisa menetralkan emosi nya.

Jungkook yang melihat kesayangan atasannya sedang marah, berusaha tak peduli. Kenapa ia bisa tau jika Jisoo sedang dalam mood yang buruk. Oh lihatlah cara berjalan nya saja sambil menghentak-hentak kan kakinya.

Di dalam kamar Taehyung mengerucut kan bibir tipisnya karna menahan kesal. Dahi nya berkerut karna masih berusaha memikirkan ucapan Jisoo tadi.

"Astaga, ada apa dengan muka jelek mu itu?." Tanya Jungkook yang melihat ekspresi aneh Taehyung.

Handsome Mafia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang