5.

4.8K 379 5
                                        

1 minggu telah berlalu, entah bagaimana ceritanya sekarang Jisoo dan Taehyung semakin dekat. Jisoo sudah tak canggung lagi untuk meminta apa yang di inginkan nya. Ia juga sudah tak dikurung lagi dikamar. Dirinya sudah di perbolehkan berkeliling meskipun tak di izinkan keluar mansion. Dalam waktu belakangngan ini ia merasa sangat dicintai dan dijaga oleh Taehyung, dan karna itu ia berusaha membuka hatinya untuk si pria yang meculiknya itu.

Senin pagi ini mereka berdua sedang berada di kamar pribadi Taehyung. Dengan Jisoo duduk di atas tempat tidur, sedangkan sang pria duduk di hadapannya.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan baby?." Tanya Taehyung langsung.

"Emm, Aku... A-akuinginbertemudenganparasahabatkutae." Kata Jisoo dalam satu tarikan nafas.

Wajah Taehyung blank, dahinya berkerut, menandakan jika ia kurang mengerti dengan yang diinginkan sang wanita.

"Ha? , apa yang kau katakan baby, kau tau dengan kau yang seperti ini, dapat membuatku ingin memakanmu hidup-hidup. Jadi coba katakan pelan-pelan." Ucapnya menatap lembut ke arah Jisoo, karna ia tak kuat menahan gemas.

"T-tapi aku takut jika nanti kau akan marah." Ucapnya sambil menundukkan kepalanya, kedua telapak tangannya saling meremas, karna merasakan gugup dan takut dalam waktu yang bersamaan.

"Kenapa bicara begitu baby, aku tak akan pernah tau apa yang kau inginkan, jika kau tak mulai bicara."

"A-aku ingin bertemu dengan sahabat ku Tae, aku merindukan mereka, setelah kedua orangtua ku meninggal, aku tak memiliki siapa-siapa lagi selain mereka." Jelasnya yang masih menatap seprei kasur.

"Bukannya sudah kukatakan, aku tak mengizinkan mu keluar, aku takut kau kabur baby, itu semua karna aku sangat-sangat mencintai mu. Aku takut kehilanganmu." Tangan Taehyung mengangkat dagu si wanita.

"Tapi aku merindukan mereka, aku janji aku tak akan kabur. Emm,, kau bisa menyuruh bawahan mu itu untuk menemaniku kok." Jisoo berusaha meyakinkan pria berkulit Tan ini.

Tak mendapat jawaban akhirnya Jisoo mengeluarkan cara terakhir untuk membujuk Taehyung. Ia tahu ini adalah kelemahan si pria.

"𝘏𝘪𝘪𝘪𝘬𝘬𝘬𝘴𝘴𝘴, Kumohon Tae ... 𝘏𝘪𝘪𝘪𝘪𝘬𝘬𝘬𝘴𝘴."
Ya. Kelemahan Taehyung adalah melihatnya menangis. Pipinya mulai basah oleh air mata. Taehyung yang melihat Jisoo menangis, kelabakan sendiri.

"𝘚𝘴𝘴𝘩𝘩𝘩𝘩𝘵𝘵𝘵, don't cry baby." Taehyung berusaha menyeka air mata yang terus mengalir itu.

"𝘏𝘪𝘪𝘪𝘬𝘬𝘬𝘬𝘴𝘴,,, 𝘏𝘶𝘶𝘶𝘶𝘢𝘢𝘢𝘢𝘢... Taehyung jahat, K-kau 𝘏𝘪𝘪𝘬𝘬𝘬𝘴𝘴𝘴 bilang, kau mencintaiku.

"A-ah itu, oke..... oke kau boleh pergi tapi harus di temani bawahan ku." Final Taehyung.

"𝘏𝘪𝘪𝘪𝘪𝘪𝘬𝘬𝘬𝘬𝘴𝘴𝘴𝘴, benarkah?." Tanya Jisoo memastikan.

"Iya baby, jam berapa kau akan pergi untuk menemui sahabatmu?."

"Emmm, mungkin jam 9 pagi." Jawabnya yang mendapatkan anggukan pelan dari pria berkulit Tan ini.

𝙃𝙖𝙣𝙙𝙨𝙤𝙢𝙚 𝙈𝙖𝙛𝙞𝙖

Sekarang Jisoo sedang berada di dalam mobil mewah milih Taehyung untuk menuju cafe Hoseok. Dirinya sudah tak sabar untuk bertemu kedua sahabatnya itu. Sepanjang jalan senyumnya  tak pernah luntur, apakah nanti saat ia datang, wajah HoSeok sudah keriput, karna sudah lama ia tinggal. Kurang lebih begitu isi pikiran Jisoo.

Kurang lebih selama 25 menit-an, akhirnya ia sampai tepat di depan cafe sang sahabat. Dari dalam mobil ia dapat melihat Hoseok, dan Lisa yang sedang melayani pengunjung cafenya.

Handsome Mafia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang