Kantin

741 189 33
                                    

Dari kejauhan Laras dan tiga sahabat tersebut. melihat Geng Woktai yang mulai mendekat ke arah kantin. membuat orang di sana menjadi ribut seketika, katanya mereka itu adalah bad boy SMA harapan bangsa.

"Ah pacar halu gue"
"Kak Gara"
"Kak Bibin"
"Boy-boy nya kita" Begitulah kira-kira ketika melihat mereka berdua empat.

Sedangkan yang di panggil oleh mayoritas kaum hawa pun hanya biasa saja langsung duduk di tempat tongkrongan mereka.

"Kalian tau ga? mereka berempat itu adalah boy-boy nya harapan bangsa " Kata Amel sambil melirik sekilas arah cowok itu.

"Nggak" Ucap Arin dan Melisa.
Amel yang mendengar ucapan mereka pun langsung cemberut.

"Ni ya gue jelasin satu persatu geng woktai, yang rambut ikal kayak mie sedap guri guri gimana gitu adalah anak dari pak Somat guru matematika kita nama nya Mamat. Sedangkan yang  tinggi itu carles, terus cowok yang lagi pesen makanan di sana itu Bibin." Jelas Amel.

"Woktai itu apa?" Tanya Melisa yang langsung menatap Amel.

"Cowok santai, jadi mereka itu apa apa di bawa santai maka nya sering dapat hukuman dari guru." Jelas Amel.

"Oh iya Cowok yang lagi main hp samping si ikal itu nama nya Sangara udah ganteng, pintar, baik.  Ah... Boy-boy nya gue! "Kata Amel yang lagi membayangkan lelaki itu sambil tersenyum, Namun senyum indahnya seketika luntur.

"Tapi sayang udah punya cewek" Sambung Amel sambil menatap Laras lesu.

Sedangkan Laras masih saja diam sejak kedatangan geng woktai, Entah apa yang membuat gadis tersebut. mendengarkan cerita atau memang sudah tau.

"Ras kenapa bengong?" Ujar Amel.

"Iya Ras dari tadi gue perhatiin Lo diem mulu, kenapa?" Sambung Melisa sebab dia sudah mulai gatal untuk bertanya.

Laras yang memang dari tadi kurang fokus terhadap pembicaraan sahabatnya, langsung berdiri dan melangkah pergi meninggalkan mereka bertiga.

Amel, Arin, Melisa melihat kepergian laras secara tiba-tiba langsung menganga tidak percaya atas sikap Laras.

"Gila gue udah susah-susah ambil napas secara sembunyi dari mulut, tu bocah Mala kagak nyimak." Gerutu Amel yang mulai emosi.

"Emang kelakuan si tukang ngompol bikin emosi" Sambung Melisa sambil mengelus dada melihat kelakuan Laras.

"Sabar ini cobaan" Ucap Arin yang lanjut makan bakso.

Sudah 10 menit Laras berada ditaman belakang sekolah, gadis itu duduk di bangku kecil tepat mengarah kolam ikan. pandangan mata Laras menatap ke depan dengan segudang pikiran tentang cowok tinggi itu.

Ya dia adalah Sangara Mahendra,
Salah satu cowok terpopuler di SMA Harapan bangsa. Yang mampu membuat hati gadis tersebut bergetar seketika.

Apakah, ini cinta pandangan pertama?entahlah hanya Laras yang memahami perasaan dia.

Tadi sejujurnya dia menyimak berita dari Amel, bahkan dia sangat antusias mendengar informasi cowok itu.

tapi ketika mendengar bahwa
"Tapi sayang dia udah ada cewek"
satu kata terlintas di pikirannya "kecewa".
Padahal ia tahu betul tidak mungkin sangara tidak mempunyai pacar.

Laras yang asik dengan dunia lamunan pun di buat terkejut, Sebab ia tidak mengetahui ada yang memperhatikan sedari tadi.

"Kenapa melamun" Ujar Deo.

Ya! Cowok tersebut adalah ketua OSIS yang menghukum Laras waktu Ospek seminggu lalu.

"Eh..kak Deo sudah lama ada di situ?" Kata Laras, Alih-alih menjawab pertanyaan cowok tersebut. Laras lebih tertarik memberi pertanyaan.

LARAS[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang