"Percayalah duhai kamu akan ku bawa Sampai ke alam yang berbeda cinta dalam diam ini!"Tok...tok...tok!
"Siapa sih Malam-malam gini kerumah?" Tanya Laras pada dirinya sendiri,saat ini dia sedang berada di rumah seorang diri. keluarganya memang tidak menyewa pembantu atau penjaga karena kedua orang Laras lebih ingin menikmati keharmonisan keluarga.
"Nggak ada siapa-siapa"
Dia membuka pintu utama tapi tidak ada orang sama sekali."Kotak apa ini?" Ucap Laras yang melihat ada sebuah kotak kecil di lantai.dia langsung mengambil kota tersebut dan masuk kembali ke rumah.
"Pengagum rahasia gue kali" Gumannya dengan senyum bangga.
Bruk
"Astagfirullah" Ucap Laras yang terkejut kini wajah nya pucat dan berkeringat dingin, dia sangat ketakutan dengan isi kotak tersebut.
Tok...tok....tok!
Deg
Lagi-lagi suara ketukan dari arah pintu depan merusak isi pikirannya, dia yang semula berdiri kini telah terduduk lemah di lantai dengan air mata sudah mulai menetes menemani keringat yang mengucur deras.
Dengan gemetaran dia mengambil Hanponenya yang berada dia atas meja entah siapa yang di hubunginya pertama kali yang penting ada yang menemaninya.
Nomor yang anda tujuh sedang sibuk
Orang pertama tidak mengangkat teleponnya, dapat di lihat dari kaca jendela bayangan orang di luar rumah masih belum pergi. dia mencoba menelpon lagi.
Tersambung
"Halo" Ucap orang di seberang sana.
"Tolong" Ucap Laras dengan gemetaran.
"Ras Lo kenapa?" Tanya Orang itu.
"Ras!" Tanyanya lagi.
"Kak ada orang di rumah aku takut"
Itulah dapat di dengar oleh seseorang yang sedang di telpon Laras.
"Oke gue ke sana, Serlok rumah Lo." Ucapnya dengan penuh kehawatiran.
"Kamu jangan panik, kunci pintunya gue segera kesana" Sambungnya langsung mematikan telpon.
Tok...tok..tok!
Laras memilih diam sambil menutup telinganya, ketukan lagi entah siapa yang ingin membuatnya menderita yang jelas ini sudah termasuk kasus kriminal."Ras, Ini gue Sangara" Sejak berapa menit lalu di berada di depan pintu itu, tapi tidak ada bunyi Kehidupan orang di dalam.
"Kak Gara" Dia sedikit tersenyum lega,
Dia bangkit menuju pintu depan."KAMU BENARAN KAK GARA KAN?" Teriak Laras dari dalam rumah.
"Buka nggak atau gue Dobrak ni pintu"
Ucap Sangara sudah mulai emosi dengan gadis itu, dia sudah mengetuk pintu tapi tidak di buka sama sekali Mala bertanya dengan Teriakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LARAS[Sudah Terbit]
Teen Fiction[BELUM REVISI] "Gimana kalau aku, nggak bisa tungguin kamu pulang kak!" Ucap Laras yang menangis. "Gue belum minta maaf ke dia!" Ujar Sangara dengan tubuh kian bergetar. Kisah dua orang remaja yang di satukan oleh takdir dan di pisahkan oleh keada...