Sangara

362 125 14
                                    

Halo semua jumpa lagi sama author maaf ya ga up berapa hari ini lagi ada kerjaan hehehehe.
Makasih yang udah singgah

Jangan lupa vote and komen ya.

*************

"Dari mana kamu?" Tanya seorang yang sedang duduk di ruang keluarga .

"Bukan urusan Lo!" Ucap lelaki itu sambil menaiki tangga menuju kamar pribadinya.

"Aku tanya sekali lagi! dari mana?" Tanya gadis itu.

"Aku nunggu kamu udah 3 jam tapi kenapa kamu baru pulang? Hah?" Sambungnya.

Namun lelaki itu seolah-olah tuli dengan perkataan gadis tersebut dan memilih tetap melanjutkan aktivitasnya.

"JAWAB" Bentak gadis itu saat berada di hadapan lelaki tersebut.

"Gue bosen liat Lo marah-marah nggak jelas gini." Ucap Sangara.

"Gue nggak butuh di cari, nggak butuh di tunggu," jeda Sangara sebentar guna mengatur emosinya. "NGERTI NGGAK LO?" Bentak Sangara menunjuk pada Salsa.

"Aku tunangan kamu, Kalo kamu lupa." Ucap Salsa dengan santainya.

"Iya, Tunangan terpaksa kalo Lo lupa"
Ucap Sangara duduk santai di sofa dekat pintu kamarnya.

"Dari dulu lo taukan gue nggak pernah suka sama lo? dasar lo aja yang ngarep gue suka sama lo, gue selama ini diam aja ya" Ucapnya yang menatap tajam Salsa.

"GUE TERPAKSA!" Bentaknya.

"Kenapa? Kenapa hah?" Tanya Salsa yang sedang menahan air matanya untuk keluar.

"Kenapa kamu nggak pernah bales cintanya aku gar, KENAPA HAH?" Teriak Salsa.

Dia prustasi, dia lelah menghadapi sikap Sangara yang seperti ini.

"Apa mau ngadu, Ngadu sana gue nggak perduli" Ucap Sangara yang hendak membuka pintu kamarnya.

"APA-APAAN KAMU GARA?" Teriak Wira ayah Lelaki tersebut, dia sangat marah melihat anak lelakinya membentak Salsa.

Deg...

"Dia lagi" Ucap Sangara pelan kali ini dia harus punya keberanian melawan, biar tidak di tindas terus menerus.

"Udah Om, aku yang salah" Ucap Salsa saat melihat tatapan yang mengerikan dari lelaki itu.

"Diam kamu, Ayo Sangara mintak maaf sama Salsa"

"Nggak niat sama sekali" Jawab Sangara.

"UDAH BERANI KAMU YA?"

"PAPA, nggak pernah ngajarin kamu kayak gitu sama perempuan."

Tetap saat itu Sangara tersenyum remeh melihat arah Papanya.

"Nggak ingat kejadian 12 tahun yang lalu?" Tanya Sangara.

Wira hanya mampu terdiam tidak berani berbicara.

"Apa aku harus mendongeng sekarang? biar papa ingat lagi?"

Lagi-lagi Wira diam tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Kamu Salsa pulang sana."
Usir Sangara.

"Gar" Ucap gadis itu sambil menatap Sangara.

"Pulang!" Ucap Sangara dengan nada menyeramkan.

Melihat Salsa yang kesal namun tetap pulang, dia menatap sang papa yang sedang menatapnya.

"Papa kalo mau Nikah lagi, nikahin aja Salsa" Ucap Sangara langsung menutup pintu kamar.

"ANAK KURANG AJAR!" Teriak Wira.

LARAS[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang