Hallo Jumpa lagi dengan cerita Laras
Gi mana kabar kalian baikkanDi tempat Sekolah kalian udah pada offline belum?
Tetap semangat ya kamu!
Oh ya Novel ini belum aku revisi ya,jadi maaf jika masih ada kata yang salah.
Hayok dong bikin aku semangat nulis dengan cara vote&komen, biar up terus.
"Tolong jangan pernah engkau ambil lagi bagian terpenting dari hidupku tuhan"
____&_&____Sesuai yang di janjikan oleh ketua yang kedua dari Geng The Tiger mereka hari ini akan ke markas, Dengan masih menggunakan pakaian kebanggaan mereka Tim basket.
Saat mereka telah sampai di sebuah rumah yang jauh dari tempat penduduk, terlihat Motor anak The Tiger sudah berjejer dengan rapi di halaman rumah itu.
Sedangkan anggota lainnya kini sedang sibuk sendiri, ada yang merokok dan tiduran di bawa pohon jambu, ada yang main game di teras, ada yang menyapu halaman dan lain sebagainya.
"Selamat datang bos." Sapa salah satu dari mereka.
"Bang Bahar ada?"
"Barusan keluar sebentar bos"
"Kemana?"
"Wah kagak tau bos"
Mendengar ucapan tersebut Sangara dan ketiga sahabatnya masuk ke dalam rumah tersebut.
"Gimana?" Tanya Sangara tiba-tiba kepada Arlen yang sedang duduk menikmati kopi panas.
"Hampir rampung"
"Bang Lo ga takut tinggal sendiri di sini?" Tanya Mamat.
"Kenapa harus takut?"
"Ya, siapa tau ada yang niat godain Abang gitu."
"Godain balik"
"Udah deh Mat, Ga usah ngomong ga ada faedahnya juga" Ucap Bibin yang baru saja mengambil 4 air mineral di dalam kulkas, dan membagikan ke pada sahabatnya.
"Eh kutu kupret, hobi bener ya Lo cari Masalah sama gue" Ucap Mamat sambil menerima minum dari Bibin.
"Balikin" Ucap Bibin yang ingin mengambil botol itu.
"Baperan"
Mereka yang ada di sana hanya dapat menyaksikan perdebatan tersebut.
"Bang Bahar kemana Bang?" Tanya Sangara.
"Tadi si pamitnya keluar bentar, Ceweknya ngambek."
"Bisa bucin juga tu Bang Bahar." Ucap Bibin
"Iya, Gue kira ga bisa bucin" Ucap Carles yang ikut-ikutan.
"Pasti Lucu liat Bang Bahar bucin" Ucap Mamat.
"Orangnya dengar baru tau kalian" Ucap Sangara.
"Tau ni" Sahut Arlen
"Siapa yang bucin?" Sahut Bahar yang baru datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LARAS[Sudah Terbit]
Teen Fiction[BELUM REVISI] "Gimana kalau aku, nggak bisa tungguin kamu pulang kak!" Ucap Laras yang menangis. "Gue belum minta maaf ke dia!" Ujar Sangara dengan tubuh kian bergetar. Kisah dua orang remaja yang di satukan oleh takdir dan di pisahkan oleh keada...