Mamel

460 27 4
                                    

Yeay akhirnya LARAS update lagi nih, seneng banget deh.

Jangan lupa kasih vote &komen ya.

Happy Reading

"Arin!"

"Carles"

Kedua orang yang sedang jadi perhatian itu tidak sama sekali menampakkan raut senyum melainkan keduanya sama-sama salah tingkah.

"Liatnya  nggak usah melotot gitu" Ucap Arin  pada teman-temannya.

"Kok bisa bareng? Janjian ya?" Ucap Melisa.

"Enggak, Tadi ketemu di depan halaman Amel kok" Jelasnya sambil melirik Carles.

Lirikan mata elang dari laki-laki itu mampu membuat seorang Arin merasa ingin tengelam ke dasar bumi.

"Emm... " Gelagat gelisah dari Arin membuat Lirikan mata Carles mengakhiri dan bersikap seperti biasa.

"Maaf ya Rin" Ucap Laras dengan  raut muka yang bersalah.

"Udah biasa aja"

"Ekhem" Deheman Carles mampu menggali perhatian mereka.

"Napa Car? Gatel tenggorokan?" Tanya Bibin yang memperlihatkan wajah tanpa dosa.

"Panas... Panas" Ucap Sangara menunjukkan gelagat sindiran yang entah di tunjukkan pada siap, mereka menjadi bingung dengan Sangara?.

"Udah pake AC masih aja ke panasan!" Sahut Bahar yang sedikit bingung.

"Wawawwwaaaa... Ini mah bukan lagi panas tapi mau meledak Gar!" Ucap bibin yang sudah mulai mengerti arah pembicaraan ke mana, bahkan saat ini dapat di lihat orang tersebut sedang menahan gejolak Amarah.

"Cantik bener tu cewek samping Carles" Ucap Yayan yang baru saja datang sambil membawa segelas minuman.

"Ras ikut gue" Ucap Sangara yang menarik pergelangan tangan gadis itu dan menjauh dari kerumunan pertemanan itu.

"Melisa si mili kity mending kita cari tempat duduk" Ajak Bibin pada gadis itu.

"Eh...Kok pada kabur semua?" Ucap Yayan Bingung, ada apa dengan dirinya coba? Mengapa pada pergi semua?.

Carles yang memang sedari tadi sudah menahan amarah pun langsung mengeluarkan kalimat tidak pantas.

"Anjing" 

Ujarnya yang langsung pergi dari hadapan mereka, sedangkan Arin hanya terdiam di tempat dia merasa bersalah pada lelaki itu.

"Mangkanya Yan, kalo ikut nimbrung jangan suka bacot duluan" Ucap Arlen yang hanya menyimak dari tadi ikut bicara.

"Emang kenapa?" Bingung Yayan.

"Udah lo nggak usah merasa bersalah gitu, nanti bisa lo jelesin maksud perkataan lo yang tadi" Ujar Arlen yang menghiraukan perkataan sahabatnya, bahkan dia lebih memilih memberi pencerahan terhadap gadis di depannya ini.

"Ayo gue temenin cari kursi untuk duduk, ga capek apa berdiri dari tadi? "

"Eh iya, Makasih kak" Ucap Arin yang tidak enak hati.

"Lah salah gue di mana coba Har?" Tanya Yayan pada Orang yang ada di sampingnya.

"Entah" Ucap Bahar yang tidak mau ambil pusing.

"Emang cewek tadi siapanya Carles?"

"Udah nggak usah banyak bacot deh, ribet amat ngurusin hidup orang" Jawab Bahar yang memang tidak tahu apa yang terjadi.

LARAS[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang