Setelah 5 hari berada di Surabaya kini Keluarga Laras kembali pulang ke Jakarta, Susan sudah di katakan baik oleh dokter yang menanganinya setelah di mana kecelakaan itu terjadi menimpa kedua orangtuanya. Namun sayang yang selamat hanya Mamanya sedangkan Papanya nampak lebih tenang tidur panjang.
"Sudah beres semua Ras" Tanya Daffa yang barusan masuk ruang rawat itu, Dia tadi sempat mengurus administrasi dulu biar bisa pulang.
"Beres Bang" Ucap Laras yang mengacungkan jempolnya, pertanda bahwa sudah selesai.
"Ya udah Abang angkut dulu ke Mobil"
Sedangkan Susan sejak tadi hanya jadi penonton kedua anaknya tersebut, dia cukup bersyukur masih di beri nyawa kedua. Mungkin ini sudah jalannya untuk tetap stay di dunia menjaga kedua anaknya.
"Mas jaga kami dari sana ya" Batin Susan.
"Mama" Tegur Laras.
"Iya" Ujar Susan yang buru-buru mengusap air matanya.
"Mama kenapa Nangis?"
"Siapa yang nangis? Mama tadi cuma kelilipan"
"Yakin cuma kelilipan?" Ucap Laras yang mendekat kearah Susan.
"Hmm"
"Mama jangan sedih-sedih ya, Kalo ada apa-apa Cerita sama aku" Ucapnya yang lagi memeluk Susan.
Dia bukan tidak tahu Mamanya tadi memang betul sedang menangis, Tapi Susan berucap kelilipan. Mungkin itu bentuk Mamanya menyimpan kesedihan sendiri dia tidak mau anak-anaknya mengetahui.
"Siap" Mereka sama-sama menangis dalam diam, seolah-olah paham dengan keadaan yang tidak mungkin seperti dulu lagi.
"Aku bantu naik ke kursi roda ya Ma" Ucap Laras yang lebih dahulu melepaskan pelukan.
"Yakin"
"Iya yakin"
"Mama berat Lo sayang, Mending tunggu Abang aja ya"
"Laras aja" Ucapnya yang mengambil kursi roda di pojok ruangan.
"Ayo Ma"
Dengan semangat dia memapah sang Mama menuju kekursi roda.
"Pelan-pelan" Ujar Laras.
"Makasih anak mama yang cantik" Puji Susan, Saat dia sudah berasa di atas kursi roda.
Clek
"Eh kok nggak nunggu Abang aja" Ucap Daffa yang melihat Mamanya sudah duduk di atas kursi roda.
"Laras yang bantu mama bang"
"Oh! Udah siap"
"Siap" Ucap Laras dengan semangat.
"Ok, kita pulang"
Kini mereka sudah berada di dalam Mobil, siang ini juga mereka akan pulang ke rumah langsung. Mengenai sanak saudara mereka di Surabaya kemarin sudah membesuk, bahkan Neneknya menyuruh Mamanya tinggal di rumah Surabaya. Tapi ditolak oleh Ningsih, dia ingin Tetap pulang ke Jakarta.
"Mama kalo capek duduk bilang ya! Biar ganti posisi jadi tiduran." Ucap Daffa.
"Mama juga kalo mau makan bilang Laras" Ucap Laras yang tak mau kalah perhatian.
"Abang kendarain Mobilnya pelan-pelan aja ya" Ucap Susan.
Ya, setelah kejadian itu dia langsung trauma dengan jalanan. Apalagi ini jalan menuju Jakarta tempat di mana seminggu yang lalu kecelakaan itu terjadi yang menewaskan Sang Suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
LARAS[Sudah Terbit]
Teen Fiction[BELUM REVISI] "Gimana kalau aku, nggak bisa tungguin kamu pulang kak!" Ucap Laras yang menangis. "Gue belum minta maaf ke dia!" Ujar Sangara dengan tubuh kian bergetar. Kisah dua orang remaja yang di satukan oleh takdir dan di pisahkan oleh keada...