[25] Kisah Kita Telah Usai (ENDING)

10.8K 1.2K 1.1K
                                    

"Apa yang paling menyesakkan bagimu selain mengetahui orang yang paling kau cintai tiba-tiba melupakanmu dalam sekejap."
- A -

🍁🍁🍁🍁🍁

Senin, 12 April 2021

Pukul 23.00 WIB

Hampir satu jam penuh Azka duduk termenung di ruang tunggu. Pikirannya kosong, ia benar-benar tak menyangka semua kejadian ini terjadi begitu saja. Secepat itu takdir mempermainkan kebahagiaan dalam hidupnya.

Dan sekarang, Azka merasa sangat bersalah kepada dirinya sendiri. Ia gagal menjaga Ara dan membiarkannya terluka. Azka benar-benar menyesal tak bisa melindungi orang yang dicintainya.

"Hiks..."

Azka membungkam wajahnya dan menangis dalam diam. Yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah berharap kalau Ara baik-baik saja. Azka benar-benar ingin minta maaf dan bertanggung jawab atas kesalahan yang dia perbuat selama ini.

Tak beberapa lama, seorang anak kecil dari ujung koridor terlihat berlari mendekati Azka. Anak itu duduk di samping Azka dan sedikit memiringkan wajahnya untuk mengintip.

"Kakak lagi nangis ya? Mukanya kok ditutupin?" tanya anak itu.

Azka menggeleng pelan. "Kakak gapapa kok."

"Air matanya keluar gitu kok bilang gapapa?"

Azka pun menoleh, sedikit menunduk menatap dua manik mata coklat anak itu. Baju pasien yang dikenakkan anak itu sejenak menarik perhatian Azka.

"Kamu lagi sakit ya? Sakit apa?"

Anak itu mengendikkan bahunya. "Entahlah, dokternya gamau bilang, katanya aku cuman pusing doang."

Azka terkekeh lirih mendengar logat bicara anak itu yang terdengar sangat lucu

"Cepet sembuh ya..." ujar Azka sambil mengelus pelan rambut anak itu

"Aku nggak sakit kok! Aku ini sehat. Dokternya aja yang jahat gak ngebolehin aku pulang!"

Azka tersenyum tipis mendengar omelan dari anak itu. Ia jadi teringat dengan Ara yang juga marah-marah tiap kali bahas soal penyakit.

Sedetik kemudian, Azka menoleh ke arah pintu ruang IGD yang masih tertutup.

"Kakak boleh minta tolong gak ke kamu?" pinta Azka

Anak itu mengangguk. "Boleh. Minta tolong apa emangnya?"

"Temenin kakak jagain calon istri kakak ya. Dia lagi bobo disana." Azka menunjuk ruang UGD itu.

"Oh, oke."

***

Rabu, 14 April 2021

Pukul 08.30 WIB

Azka terlihat berdiri di depan pintu sembari memperhatikan Ara yang sudah siuman. Ia tersenyum melihat Ara yang bahagia mengobrol dengan Riris dan Muna.

Ara tertawa begitu lepas, seakan tak mengingat kejadian yang menimpanya dua hari yang lalu. Gadis itu terus menertawakan dirinya sendiri yang nampak seperti mumi dengan berbagai macam perban di kepalanya.

"Kakak cocok main film sundel bolong, tapi bolongnya di jidat." Muna tertawa terbahak-bahak mengejek Ara

Ara juga ikutan tertawa. Bahkan mulutnya jadi sakit gara-gara kelamaan ketawa.

Kakak Tingkat ✔ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang