WARNING!!!
Ini bukan sequel atau gimana ya
Ini cuman tambahan part yang nggak masuk alur ceritaSoalnya dari kalian banyak yang request gak bisa move on sama Azka & Ara, gak kuat baca sad ending, gak terima kisah Kakak Tingkat berakhir, dan masih kangen sama mereka berdua.
⚠️ Mohon diingat, part ini cuman buat seru-seruan. Sekedar mengobati rasa rindu kalian sama Azka & Ara, sekaligus berandai-andai kelanjutan hubungan mereka kalau semisal takdir Tuhan berkata lain ⚠️
Inget ya, cuman buat seru-seruan
Nanti juga bakal diunpublish nih chapter (kalo lagi gak mood)
[ Ending asli Kakak Tingkat tetep berakhir di part 25 kemarin ]
🍁🍁🍁🍁🍁
Senin, 12 April 20**
Pukul 11.00 WIB
"Sean... bagusan ini, apa yang ini?"
Ara mengangkat dua buah gaun pengantin berwarna putih nan indah di kedua tangannya.
Sean tersenyum, namun jelas sekali tersirat kesedihan disana.
Sudah 1 tahun semenjak kejadian kecelakaan yang menimpa Ara dan Azka, tetapi gadis itu masih belum juga mengingat siapa sosok Azka dalam hidupnya.
Apalagi hari ini adalah hari peringatan kematian Azka.
Sayangnya, Sean tak bisa berziarah karena hari itu jasadnya Azka langsung dibawa oleh Kirana dan Yuda tanpa ada komentar apapun.
Sean merasa bersalah, sangat bersalah. Tujuannya mengancam Azka lewat telepon pada hari itu hanya agar Azka tidak main-main dengan hati seseorang lagi. Dan juga, agar Azka bisa membawa Ara balik hidup-hidup, itu saja, tidak lebih. Sean sangat benci dengan kematian.
Sudah cukup kematian Naya saja yang membuatnya trauma untuk menjalin hubungan dengan perempuan dalam waktu dekat.
Namun, Sean sama sekali tak menyangka kalau selepas Ara tersadar dari operasi, gadis itu tiba-tiba menganggapnya sebagai pacar. Efek dari kemoterapi juga bahkan membuat Ara semakin sering berhalusinasi dan menganggap Sean sebagai tunangannya.
Sean sering memergoki Ara yang menangis sendirian tanpa sebab tiap malam. Terkadang, Ara juga menjerit pilu karena tak mengerti dengan rasa kehilangan yang membuat dadanya selalu terasa sesak.
Ara kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya. Dan Sean tau itu adalah Azka.
"Ra..." panggil Sean.
"Hm?" Ara masih fokus memperhatikan desain gaun itu
"Azka." Sean mencoba memancing ingatan Ara.
"Kenapa?"
Kedua bola mata Sean seketika berbinar. "K-Kamu udah inget?"
"Kamu lagi laper ya? Tahan bentar ya, ini tinggal dikit lagi jahitannya selesai," jawab Ara.
Sean langsung mendengus kesal.
Ara kembali sibuk berbincang dengan pemilik butik itu. Beberapa saat kemudian, Ara berbalik badan lalu menggamit tangan Sean untuk bangkit berdiri.
"Aku pengen makan makanan favorit aku," ucap Ara tiba-tiba.
Sean mengernyit bingung. "Apa? Ayam geprek?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Tingkat ✔ [COMPLETED]
Teen Fiction[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW BIAR BISA BACA] Ketika Azka memutuskan untuk melamar Ara tepat satu jam setelah pengumuman kelulusan. Sesuai janjinya pada waktu itu, Azka takkan pernah meninggalkan Ara sampai kapan pun. Azka benar-benar menjadi...