BAB 49

46 3 0
                                    

Bayu dan Sarah keluar dari mobil bersamaan. Sarah membawa tas milik Bayu, karena status sekarang berubah jadi asisten pribadi. Sarah tak henti-hentinya tersenyum, rasanya hari ini bahagia sekali. Walaupun wajah Pak Bayu terlihat dingin, tapi itu terlihat romantis di mata Sarah.

Sejak keluar dari mobil, Bayu tak melihat keberadaan Rian. Bukannya tadi pria itu ada di belakangnya? Apakah dia sedang bersembunyi?

Sarah yang melihat Pak Bayu tengah mencari sesuatu, ikut melihat ke arah yang dilihat oleh Pak Bayu, tidak ada apa-apa. Apa yang sedang dia cari sebenarnya?

"Pak?" sapa Sarah.

Pak Bayu mengalihkan pandangannya pada Sarah. "Iya?"

"Bapak lagi nyari apa?" tanya Sarah yang merasakan jika Pak Bayu sedang mencari sesuatu.

"Eum, nggak. Saya gak nyari apa-apa," ucap Bayu bohong.

Sarah ber-oh panjang seolah-olah percaya dengan apa yang diucapkan oleh Pak Bayu. Gerak-gerik Pak Bayu sangat menggambarkan bahwa dirinya sedang mencari sesuatu, tapi dia berkata tidak. Terlihat sekali berbohongnya.

Pak Bayu melangkahkan kakinya diikuti oleh Sarah. Namun, arah pandangan Pak Bayu masih ke arah gerbang. Mencurigakan sekali.

Tiba di lobby, Sarah dan Bayu dihentikan oleh Marvel. Keduanya terkejut mendapati Marvel yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

"Pak, ada yang mau saya bicarakan, penting," ucap Marvel.

"Mau membicarakan, apa?" tanya Pak Bayu.

Marvel mendekat pada Bayu dan berbisik. "Ini masalah pribadi, Bay."

Bayu mengangguk. "Datang ke ruangan saya nanti," ucap Bayu.

Sarah mengerutkan keningnya, apa yang mereka bicarakan?

"Siap, Pak," kata Marvel, "yaudah, saya pamit, permisi," pamitnya, lalu pergi meninggalkan Sarah dan Bayu.

Baru saja lima langkah, Bayu memanggil Marvel lagi. Marvel membalikkan badan dan mendekati Bayu.

"Iya, Pak?"

"Saya ada pekerjaan buat kamu," ucap Bayu.

"Pekerjaan apa, Pak?" tanya Marvel.

Bayu mengalihkan pandangannya pada Sarah, sepertinya tidak pas jika berbicara langsung di sini.

"Sarah, kamu duluan saja. Saya ada urusan sebentar dengan Marvel," ucap Pak Bayu.

Sarah mengangguk. "Baik, Pak," jawab Sarah.

Marvel dan Bayu pergi meninggalkan Sarah. Sebenarnya Sarah sangat penasaran dengan apa yang akan mereka bicarakan. Memangnya pembicaraan apa sih yang membuat mereka sampai bersembunyi-sembunyi seperti itu.

Karena tidak ingin dicap sebagai karyawan yang lancang, akhirnya Sarah mengubur keinginannya untuk tahu soal hal itu dalam-dalam. Sarah berjalan menuju ruangan Pak Bayu dengan tatapan yang masih memperhatikan gerak-gerik Pak Bayu dan Marvel di depan sana.

Marvel dan Bayu menghentikan langkah tepat di depan kantor. Bayu mencari tempat yang pas, agar tidak terdengar oleh Sarah.

"Oke, jadi gue mau ngasih lo pekerjaan .... "

"Nggak! Gue dulu yang ngomong, ini juga penting," ucap Marvel.

"Iya gue tahu yang mau lo omongin penting, tapi pembahasan yang gue bawa lebih penting," kata Bayu.

"Tapi .... "

"Sekarang lo pergi, cari Rian!" titah Bayu, "oke?"

"Nyari Rian? Emangnya dia ke mana?" tanya Marvel

Pilihan Omah (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang