Bab 26

150 4 0
                                    

"Dia pergi bukan karena kerjaan, Cla!" jawab Bayu keras. Dengan nada tinggi ia memotong ucapan Clarissa yang belum selesai. Bayu sudah sangat muak dengan drama yang didalangi oleh Andre ini.

"Terus karena apa? Karena apa, Bay?!"

"Lebih baik kamu sekarang pulang, Cla!" suruh Bayu.

Clarissa menolak permintaan itu mentah-mentah. Ia menggeleng kuat untuk menjawab permintaan itu. "Nggak Bay. Jawab dulu, kenapa Andre ninggalin aku? Aku yakin kamu pasti tahu jawabannya!"

"Pergi, Cla!"

"Nggak, Bay! Jelasin dulu, baru aku pulang!"

"Bakal saya jelasin semuanya, nanti. Tunggu waktu yang pas."

"Kapan?"

"Saya gak tahu."

"Kita sama-sama gak tahu. Apa mungkin waktu itu akan datang? Apa kamu menjamin waktu itu akan tiba, huh?"

Bayu menggeleng. "Tidak! Saya mohon kam ..."

"Tidak? Apa maksud dari kata tidak itu, Bay! Jawab!" Clarissa memotong ucapan Bayu. Ia kesal karena dengan mudahnya laki-laki itu mengatakan tidak?

"Sekarang kamu pulang. Saya akan kabari kamu setelah Andre pulang ke Jakarta, saya janji," kata Bayu.

"Memangnya di mana Andre sekarang? Di luar kota? Sebutkan kotanya! Akan aku cari dia, sendiri!" ucap Clarissa kekah.

"Kamu pulang sekarang, Cla. Saya mohon! Tolong wujudkan keinginan saya untuk menjadi laki-laki yang bisa menyembunyikan rahasia! Sekarang kamu pergi, karena saya masih banyak kerjaan yang harus diselesaikan!"

Tanpa menunggu jawaban dari Clarissa, Bayu langsung masuk lalu menutup pintu rumahnya dan mengunci. Gadis itu sungguh baik, Bayu tidak tega jika terus menyembunyikan kesalahan Andre terus menerus padanya.

Bayu tidak ingin dipandang sebagai laki-laki jahat oleh Clarissa, gadis yang sudah ia anggap sebagai gadis baik. Tetapi di lain sisi, ia juga tidak ingin dicap sebagai laki-laki yang tidak bisa memegang rahasia kecil seperti ini. Sungguh Bayu sangat bingung sekarang. Ia mengacak-acak rambutnya frustasi, apa yang akan ia lakukan? Mengapa dirinya yang terjebak di dalam kisah yang rumit ini?

Bayu memandang pintu yang sedari tadi diketuk tak henti oleh Clarissa. Tidak! Bayu tidak boleh memikirkan ini lagi, lebih baik ia pergi ke ruang kerja dan mengerjakan semua pekerjaannya. Itu lebih baik.

•••••

Marvel menatap kardus yang baru saja disimpan oleh Sarah di hadapannya. Sarah tersenyum karena sekarang ia bisa membuktikan bahwa Once memiliki bakat itu. Sarah menyodorkan kardus itu pada Marvel agar segera dibuka. Marvel belum ingin membuka kardus kenyataan itu, ia menatap kardus dan Sarah bergantian.

"Eh, apa yang Kakak lakukan? Ayo buka!" suruh Sarah sembari menunjuk kardus itu.

Sebelum membuka, ia menatap Sarah terlebih dahulu. Gadis itu memberikan arahan agar Marvel cepat membuka. Baiklah, Marvel akan segera membuka kardus itu.

Marvel menarik kardus itu agar lebih dekat. Lalu menatapnya terlebih dahulu, setelah siap, Marvel membuka kardus itu cepat. Marvel terdiam sejenak saat melihat baju berwarna merah itu, sedangkan Sarah mengukir senyuman untuk ekspresi yang diberikan oleh Marvel.

Marvel mengeluarkan baju itu dan menyimpannya di meja, ia mengambil buku yang berada di bawah baju itu. Sarah mengerutkan bibirnya, Marvel tidak merespon apapun tentang baju yang sangat bagus itu.

Pilihan Omah (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang