🌅 27. Anak haram? 🌌

31 17 0
                                    


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Pakabar semua????

Happy reading

____

Senja Bagaskara
Mi. Katanya Lo mau kirim Gue alamat rumah Lo? Mana? Gue tunggu! Gue udah siap ngelamar Lo!


***

"

Lo suka sama Laila kan? Lo sayang sama Laila kan? Lo cinta sama Laila kan? Kalo gitu, coba buktiin kalo Lo pantes buat dia! Coba buktiin kalo Lo pantes jadi adik ipar Gue! Cepet gagalin rencana Fajar! Cepet hajar dan habisin Fajar kalo Lo emang bener-bener mau jadi adik ipar Gue!" papar Bintang kemudian berjalan pergi entah kemana.

"Adik ipar?" Kening Senja berkerut sempurna. Apa yang dimaksud dengan adik ipar oleh Bintang?

"Bintang itu abangnya Laila. Lo kalo beneran sayang sama Laila, Lo kudu jagain dia Nja! Lo kudu gagalin rencana Fajar. Sorry kalo Gue gak bisa bantu karena Bintang pengen tahu Lo itu emang bener-bener bisa jagain Laila atau nggak," tutur Laut kemudian menepuk pundak Senja.

Senja melongo dengan penuturan Laut. Mana mungkin Bintang adalah kakaknya Laila? Jadi, selama ini Bintang selalu sensitif dengan yang namanya Laila karena Bintang adalah kakaknya? Fakta ini ... benarkah? Atau, hanya sekadar bualan saja?

"Tuh si Fajar nongol. Buruan hajar dia kalo Lo mau direstuin sama Bintang," titah Laut setelah melihat Fajar berjalan di koridor kelas XI.

Tak butuh waktu lama, Senja kini sudah berada di belakang Fajar. Dengan amarah yang menggebu, Senja menarik kerah belakang baju Fajar membuat Fajar mundur beberapa langkah.

"Cowok hidung belang mau beraksi ya? Kenapa gak ngajak-ngajak sih, hm?!" ucap Senja membuat kening Fajar berkerut, kemudian tersenyum licik ke arah Senja. Kini mereka sudah berhadapan.

"Cih! Lo juga mau? Mau yang kayak gimana? Montok? Atau ..."

Bugh!

Belum sempat Fajar menyelesaikan ocehannya. Senja sudah memberi pukulan indah di pipinya. Fajar sedikit meringis menerima pukulan dadakan dari Senja.

"Harus berapa kali Gue peringatin? Jangan berani-beraninya Lo sentuh Laila!" geram Senja. Matanya sudah memerah sempurna. Kemarahan di hatinya sudah benar-benar meledak.

"Oh. Lo mau bahas tuh cewek? Sorry deh. Gue gak selera sama dia!" ketus Fajar. Kaki Fajar berayun meninggalkan Senja seorang. Namun, baru tiga langkah kakinya berayun, Senja sudah lebih dulu mencengkeram kerah belakang baju Fajar dan menyeretnya ke sebuah tempat.

Di belakang kamar mandi pria, sekaligus belakang kamar mandi wanita. Senja berhasil menyeret tubuh Fajar ke sebuah lorong penyekat dua kamar mandi.

"Lo mau apa sih?! Gue sama Laila itu gak ada hubungannya sedikitpun sama Lo!" ketus Fajar tak terima. Bukankah urusan ini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Senja? Kenapa cowok ini sok-sokan menjadi pahlawan kesiangan saja? Ah, dasar penghalang!

"Gue gak akan biarin Lo sentuh Laila sedikitpun!"

Bugh!

Satu pukulan dari Fajar sukses membuat tubuh Senja terhuyung ke belakang.

"Heh pahlawan kesiangan! Buka lebar-lebar kuping Lo! Gue, sama Laila, itu gak ada hubungannya sedikitpun sama Lo! Jadi, Lo gak usah sok-sokan jadi pahlawan kesiangan buat tuh pelacur!" sarkas Fajar. Jari telunjuknya pun ikut menuding-nuding wajah Senja.

Delusi Dalam Elegi [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang