🌅 36. Kematian Tragis 🌃

27 10 0
                                    


"Matahari Indah! Mulai detik ini! Aku, Baswara Matahari menjatuhkan talak tiga kepadamu!"

***

"Mia. Kamu masih punya keluarga, Nak," tutur seorang laki-laki yang tiba-tiba masuk ke ruangan kamar pasien Laila yang semakin sempit kapasitasnya. Sontak saja semua orang menautkan alisnya setelah mendengar ucapan tadi dan setelah melihat ada satu wanita yang mengikuti laki-laki tadi di belakang.

"Maksudnya?" tanya Mia tak paham. Bualan apa lagi yang akan Mia dengar kali ini?

"Lima belas tahun yang lalu ..."

_

"Dasar PELACUR!" hardik Har.

"Mas. Percayalah kalau anak ini adalah anakmu! Percayalah, Mas! Meta bersumpah tidak pernah melakukan perbuatan terkutuk ituuuu!" elak Meta memelas. Meta tidak tahu apa alasan suaminya memvonis kalau dirinya berselingkuh. Padahal, berbicara dengan laki-laki lain saja Meta sangat jarang, apalagi sampai melakukan hal sebejat itu.

"Tak usah mengelak, Meta! Semua tetangga sudah tahu kalau kamu memiliki hubungan terlarang itu!" tegas Har. Rasanya sangat sulit untuk dipercaya. Mana mungkin istrinya melahirkan seorang anak padahal sejak setahun yang lalu Har pergi merantau dan tidak pernah bertemu dengan istrinya. Tapi mengapa saat dirinya pulang, Har disuguhkan dengan pemandangan bayi perempuan yang baru saja keluar dari rahim istrinya?

"Mas! Mereka hanya membual! Mereka memfitnah Meta! Meta berani bersumpah kalau Meta tidak pernah melakukan hal terlaknat ituuu!" Meta masih membela diri. Dirinya tidak rela jika suaminya termakan omong kosong tetangganya. Bahkan Meta berani bersumpah karena dia memang tidak melakukan hal sebejat itu.

"Mana ada maling ngaku, Ta?!" cecar Har. Penghianatan ini sungguh membuat hatinya terluka.

"Demi Allah, mas. Meta gak pernah ngelakuin hal ituuu!!" Meta jatuh tersungkur. Dirinya sangat bersedih hati, kenapa suaminya lebih percaya pada tetangga yang sudah jelas-jelas sering sekali membuat gosip tidak benar?

Plak!

Satu tamparan lolos mengenai pipi Meta.

"Jangan sebut-sebut nama Allah, JALAANG!!!" geram Har. Karena kemarahan dan kecemburuan yang membabi buta, Har berhasil memukul kepala Meta hingga mengeluarkan darah, Meta terhuyung lemas ke lantai, dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit.

Tanpa sepatah kata Har langsung melangkahkan kakinya ke kamar Najwa. Dia membangunkan Najwa yang masih terlelap dalam tidurnya lalu menyuruh Najwa untuk keluar dari kamar. Setelah berhasil membangunkan Najwa sekaligus mengemasi barang-barang Najwa, Har menuju dimana keberadaan bayi terlaknat itu.

Har membawa Najwa dan bayi terlaknat itu pergi dari rumahnya. Sebelum Har benar-benar pergi, dia menjatuhkan talak terlebih dahulu pada istrinya.

"Matahari Indah! Mulai detik ini! Aku, Baswara Matahari menjatuhkan talak tiga kepadamu!"

Setelah Har berhasil membawa Najwa dan bayi terlaknat keluar dari rumah, Har menuju ke sebuah sungai. Dia sengaja menghanyutkan bayi terlaknat itu karena dia benar-benar benci dengan bayi tersebut.

"Gara-gara Lo keluarga Gue jadi ancur!" desis Har.

"Dasar bayi sialan!!!" racau Har saat bayi itu mulai hanyut searah dengan aliran air sungai.

Delusi Dalam Elegi [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang